Isu Impor Beras Merusak Harga Gabah Petani, Distan Cirebon: Jauh di Bawah HPP

- 22 Maret 2021, 10:18 WIB
Isu Impor beras merusak harga gabah petani jauh di bawah HPP,
Isu Impor beras merusak harga gabah petani jauh di bawah HPP, /ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

PR CIREBON - Berkaitan dengan impor beras, Plt Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Wasman menyebut terjadi penurunan harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp4.070 per kilogram saat musim panen tiba.

"Harga gabah kering panen saat ini di bawah HPP yang telah ditetapkan," ujar Wasman di Cirebon, dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Ahad, 21 Maret 2021.

Dia mengatakan, harga GKP di tingkat petani saat ini sebesar Rp3.500 per kilogram.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Mingguan, 22-28 Maret 2021, Capricorn, Aquarius, Pisces: Kesuksesan Akan Mendatangi

Karena memang sudah memasuki masa musim panen raya.

Karenanya, menurutnya impor beras yang direncanakan oleh pemerintah itu tidak tepat.

Sebab, sebagian wilayah Indonesia akan memasuki masa panen raya.

Baca Juga: Harus Tahu! Ternyata 9 Makanan Sehat Ini Tidak Baik Untuk Penderita Diabetes

Dia menilai, isu dari pemerintah yang merencanakan impor beras telah mempengaruhi harga gabah di pasar.

Selain itu, isu tersebut juga sudah membuat para petani merasa dirugikan.

"Saat ini kita sudah mulai masuk panen raya, jadi harga juga sedang murah," ujar Wasman.

Baca Juga: Buruan Klaim! Kode Redeem FF Terbaru 22 Maret 2021, Tukarkan Sebelum Kadaluwarsa

Tak hanya itu, harga gabah kering giling (GKG) juga ikut merosot, di aman harga per kilogramnya berkisar Rp4.500 saja saat ini.

Padahal, HPP GKG yang telah ditetapkan yaitu Rp5.115 per kilogram, keadaan ini juga membuat para petani bertambah sulit.

"Harga GKG juga di bawah HPP yang telah ditetapkan, ini menunjukkan stok beras di pasar juga sedang melimpah," ucap Wasman.

Baca Juga: Ada Voucher dan Diskon Besar, Belanja Lebih Murah Lagi Pakai Shopee Murah Lebay!

Pemerintah sebelumnya, melalui Kementerian Perdagangan merencanakan untuk impor beras sebesar 1 juta ton karena pasukan yang dianggap kurang.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah