PR CIREBON – Menanggapi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang jengkel lantaran kedelai dan gula masih impor, Rizal Ramli ikut bersuara.
Presiden Jokowi jengkel lantaran kedelai dan gula serta berbagai komoditas pangan lainnya yang masih impor lantaran kurangnya produksi dari petani Indonesia.
Atas hal tersebut, Rizal Ramli selaku pakar ekonomi pun angkat bicara. Ia menilai Presiden Jokowi sepertinya tidak paham dengan penyebab impornya kedelai dan gula.
Baca Juga: Kembali Singgung Artis Indonesia di Atas Panggung, dr. Tirta Bandingkan dengan Aktor Korea Ini
Melalui cuitan dalam akun twitternya, Rizal Ramli menyentil bahwa Presiden ini tidak paham atau pura-pura tidak paham?
“@jokowi ndak ngerti atau pura2 ndak ngerti?” cuitnya, seperti dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari twitter @RamliRizal.
Menurut pakar ekonom tersebut, impor kedelai dan gula justru karena adanya kebijakan yang membuka kesempatan impor dan membuat petani tidak ada insentif untuk menaikan produksinya.
Baca Juga: Arab Saudi Dukung Milisi Houthi Ditetapkan sebagai Teroris Global
“Kebijakan yang doyan impor dan bagi-bagi rente quota impor, itu yang membuat petani tidak ada insentif untuk naikkan produksi. Please deh, jangan terlalu banyak drama,” ujarnya.
Rizal Ramli bahkan mengatakan bahwa dirinya akan memberikan kuliah gratis seputar ekspor-impor untuk Presiden Jokowi jika memang Presiden tidak paham mengenai hal ini.
“Kalo bener-bener ndak ngerti, nanti tak kasih kuliah gratis,” pungkas Rizal.
Baca Juga: Hoaks Atau Fakta: Benarkah Ada Bayi yang Selamat dari Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air
Sebelumnya, Presiden dalam acara pembukaan rapat kerja nasional pembangunan pertanian tahun 2021 di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta mengungkapkan kejengkelannya atas penyediaan komoditas pangan strategis yang masih harus impor.
Presiden Jokowi menekankan kepada jajarannya agar bisa membangun ekonomi secara luas melalui produksi besar-besaran.
Menurutnya, percuma saja jika memproduksi hasil tani tetapi sedikit karena tidak akan berpengaruh. ***