Terus Digenjot, Penanganan Stunting di Majalengka Menurun

9 November 2023, 19:04 WIB
Wakil Bupati Majalengka Tarsono D Mardiana membuka acara publikasi data stunting/SabaCirebon /

SABACIREBON – Pemkab Majalengka terus meningkatkan kolaborasi dalam penanganan stunting dengan berbagai pihak. Apa yang dilakukan akhirnya menuai hasil positif sehingga kasus angka stunting di Majalengka mengalami penurunan.

Wakil Bupati Majalengka Tarsono D Mardiana mengatakan, stunting merupakan tanggung jawab pemerintah bukan hanya OPD tertentu sebagai leading sektor yang membidanginya.

Menurut dia, bahwa upaya Dinas Kesehatan dalam program penimbangan bayi di posyandu yang dilaksanakan seluruh desa di kabupaten Majalengka, merupakan salah satu usaha dalam penurunan angka stunting.

Baca Juga: Antrian Penyaluran Bantuan Pangan Untuk Penanganan Stunting di Indramayu

“Pemerintah kabupaten Majalengka telah berupaya khusus, dan hasil dari usaha ini terlihat dengan data penurunan angka stunting di Majalengka sebesar 3,12 persen,” kata Tarsono ditemui wartawan di Gedung Aula Koperasi Saluyu, Majalengka Kamis 9 November 2023.

Ia menjelaskan, hasil kerja nyata bisa menurunkan angka stunting di kabupaten Majalengka terbukti dengan fakta yang ada di lapangan bukan hanya data yang dihimpun saja. Ini berkat kerja keras semuanya.

Lalu ia mengatakan meminta kepada Dinkes agar program Puskesmas nganjang ka Imah terus digelorakan lagi, ini merupakan salah satu program Bupati dan wakil Bupati yang harus terus dilaksanakan.

Baca Juga: Kuatkan Peran Tangani Stunting, Manajemen RU VI Salurkan Bantuan melalui Posyandu

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Majalengka Agus Susanto mengatakan, kasus stunting, yang merujuk pada masalah pertumbuhan badan anak atau kondisi kerdil akibat kekurangan gizi kronis saat balita, telah menjadi salah satu prioritas utama pemerintah dalam upaya mengentaskan permasalahan gizi buruk di kalangan anak-anak.

Dinas kesehatan telah melakukan berbagai kegiatan yang dilakukan seperti memberikan tambahan, makanan bergizi untuk warga bumil, penimbangan balita di posyandu, pemberian tablet tambah darah kepada kaum remaja yang hendak menikah.

Agus menambahkan berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2018 prevalensi stunting di Majalengka menunjukkan angka 36,7 persen.

Baca Juga: Pemda Kota Cirebon Berhasil Turunkan Angka Stunting, Penghargaan Diterima Wakil Wali Kota dari Gubernur

Hasil studi status Gizi Balita Indonesia (SSGI) tahun 2021 sebesar 23,0 persen sedangkan hasil studi status gizi balita Indonesia (SSGI) tahun 2022 menjadi sebesar 24,3 persen.***

Editor: Nurhidayat

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler