Pendekar Pagar Nusa di Majalengka Teryata Mempunyai Tugas Jaga Kyai dan Ulama, Benarkah?

1 Maret 2023, 21:11 WIB
Beladiri Pagar Nusa salah satu organisasi lahir dari Nahdlatul Ulama/SabaCirebon /

SABACIREBON- Pagar Nusa merupakan salah satu organisasi yang lahir dari Nahdlatul Ulama (NU). Pagar Nusa adalah organisasi pencak silat yang melaksanakan kebijakan NU dalam pengembangan seni, budaya, tradisi, hingga pengabdian masyarakat.

Organisasi pencak silat ini dibentuk pada 3 Januari 1986, yang didirikan beberapa tokoh, yakni KH Suharbillah, KH Mustofa Bisri, dan KH Maksum Jauhari atau Gus Maksum.

“Pembentukannya udah lama, pada 3 Januari 1986. Tapi mungkin lebih dulu (badan otonom NU) Banser atau Ansor,” kata Ketua Majelis Pendekar PC Pagar Nusa Majalengka, Muhammad Umar, Rabu 1 Maret 2023.

Baca Juga: Tokoh Muda NU KH Maman Imanulhaq Geram Minta Polisi Tak Ragu Tidak Semua Pelaku Penganiayaan

Minimnya ilmu bela diri pencak silat di lingkungan pesantren pada masa itu jadi latarbelakang Pagar Nusa didirikan. Selain itu, tujuan organisasi ini didirikan untuk menjadi benteng pertahanan Bangsa khususnya NU itu sendiri.

“Tujuan dibentuk, sesuai namanya jadi pagarnya NU dan pagarnya Bangsa,” kata Umar.

Umar menyampaikan, di Pagar Nusa ini menganut beberapa aliran silat, diantaranya Salam Pagar Nusa, Panca Tunggal, dan lain sebagainya. Banyaknya aliran silat itu, karena setiap pesantren mempunyai karakter silat sendiri.

Baca Juga: Songsong 100 Tahun NU, Perguruan Pagar Nusa Kabupaten Garut Gelar Seni Budaya Pencak Silat

“Ada salam Pagar Nusa. Pagar Nusa sendiri lebih mirip kepada IPSI, IPSI versi NU. Karena ada yang backgroundnya (aliran silat) Panca Tunggal dan lain-lain. Dari berbagai versi itu diakomodir, karena setiap pesantren punya guru silat masing-masing. Nah disatukan lah di Pagar Nusa ini,” jelas dia.

Di Majalengka sendiri, kata Umar, baru ada 5 pesantren yang mempunyai perguruan silat Pagar Nusa. Meski begitu, anggota Pagar Nusa sendiri tidak hanya ada di lingkungan pesantren, namun organisasi ini juga terbuka untuk masyarakat umum.

“Selain santri yang di pondok pesantren, di luar itu juga banyak masyarakat yang bergabung. Jadi banyak dari berbagai organisasi juga bergabung yang siap bela diri dan bela negara,” ucap dia.

Baca Juga: Tokoh Perempuan NU Ny Lily Khodijah Wahid Meninggal Dunia

Ketua Pagar Nusa Jawa Barat, Asep Saepudin menambahkan, tugas Pagar Nusa selain untuk bekal bela diri. Para pendekar Pagar Nusa juga ditugaskan untuk menjaga Kyai dan Ulama.

“Memang tugas kita seperti itu. Kita jaga kyai, jaga ulama, bela kyai, bela ulama. Pagar Nusa didirikan itu bukan untuk jago jagoan, tapi memang kita harus untuk melindungi para ulama-ulama,” kata Asep.

“Karena para ulama biar santai dengan dakwahnya. Kita yang menjaga para ulama itu, walaupun di kepengurusan Pagar Nusa juga banyak yang menjadi kyai,” sambungnya.

Baca Juga: Beda Cara Muhammadiyah Persis dan NU Menentukan Hilal

Tak hanya ilmu bela diri yang diajarkan di organisasi ini. Toleransi dan humanisme juga menjadi salah satu bahan ajar yang disuguhkan kepada para pendekar Pagar Nusa.

“Kita sudah jelas sektor kita di bela diri, sebagai pasukan intinya Nahdlatul Ulama. Tapi yang kita tanamkan ke para santri kita, anggota kita itu, untuk saling menyayangi, saling hormati,” jelas dia.

Disinggung terkait Pagar Nusa di Jawa Barat. Asep menyampaikan, Pagar Nusa sudah terbentuk di seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Barat.

Baca Juga: Yaqut Cholil Qoumas Beri Klarifikasi Pernyataan Kontroversialnya Kemenag Hadiah dari NU

Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat Jabar yang memiliki minat belajar ilmu bela diri khusus pencak silat, disarankan bergabung dengan organisasinya itu.

“Semua (kepengurusan) di Jabar sudah terbentuk,” pungkasnya.***

Editor: Nurhidayat

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler