VIRAL, Anggota DPRD Kota Cirebon Ungkap Buruknya Pelayanan RSUD Gunung Jati, 11 Jam Tak Jelas

24 Agustus 2022, 10:40 WIB
VIRAL, Anggota DPRD Kota Cirebon Ungkap Buruknya Pelayanan RSUD Gunung Jati, 11 Jam Tak Jelas/andik sc prmn /

SABACIREBON-Masih buruknya pelayanan RSUD Gunung Jati diungkap anggota DPRD Kota Cirebon, Cicip Awaludin.

Khususnya tentang tidak tanggapnya oknum dokter spesialis di RS milik Pemda Kota Cirebon tersebut terhadap pasien.

Bahkan Cuitan di twitter anggota DPRD dari PDIP ini sempat viral di media sosial (medsos).

Baca Juga: Persiapan Kualifikasi Piala AFC U20, Shin Tae-yong Panggil 36 Pemain, Terbanyak dari Persija

Begitupun dalam postingan dan unggahannya di media sosial facebook dan instagram, Minggu 21 Agustus 2022 malam, Cicip menceritakan ibunya masuk IGD RSUD Gunung Jati.

Disebutkannya, hingga hampir 11 jam sama sekali tidak ada kepastian dari dokter spesialis. Apakah ibunya harus menjalani rawat jalan atau rawat inap.

"Oleh pihak RS dikabarkan dokter spesialis sudah dihubungi sejak Minggu malam hingga Senin pagi hari pukul 03.00 WIB. Selama itu tidak ada jawaban dari dokter. Sementara, situasi IGD terus ramai dengan kedatangan pasien. Kami dari pihak keluarga kemudian memutuskan untuk pulang dulu, karena selama 11 jam tidak ada kepastian," ungkap Cicip
Senin 22 Agustus 2022.

Baca Juga: Rentetan Gempa Bumi Terjadi dalam 4 Hari: Terbaru Rabu ini di Lampung dengan Skala 5 Magnitudo

Pihaknya kemudian disodorkan kertas berisi pernyataan pulang paksa. Dengan dilandasi kekecewaan yang sangat besar, terpaksa ditandatangani.

"Sudah 11 jam menunggu keputusan dari dokter, tapi tidak ada kepastian. Di IGD situasi makin ramai pasien. Sampai kapan ibu saya di IGD terus ? Direktur dan manajemen RS Gunung Jati harus bertindak terhadap oknum dokter spesialis yang tidak profesional dalam menjalankan tugasnya," ujaranya kesal.

Menurut Cicip, dirinya saja yang seorang anggota dewan masih mendapatkan pelayanan seperti itu dari pihah RSUD Gunung Jati.

Baca Juga: Polisi Tembak Polisi: Ini Jadwal Sidang Kode Etik Ferdy Sambo

"Lalu bagaimana dengan warga kurang mampu yang berobat ke RS tersebut ? Bisa dibayangkan ada banyak kasus yang terjadi. Harus ada perubahan dan perbaikan, manajemen RS wajib berbenah," sambungnya.

Dirinya juga menyampaikan ibunya yang memiliki fasilitas BPJS, tetap tidak mendapatkan obat-obatan secara lengkap.

"Selalu saja ada obat yang harus dibeli di luar. Silahkan tanyakan ke pasien BPJS, berapa banyak yang mengalami hal serupa. Kasihan warga kurang mampu yang memiliki fasilitas BPJS kalau tetap harus ada obat yang dibeli di luar," tandasnya.***

Editor: Andik Arsawijaya

Tags

Terkini

Terpopuler