PIKIRAN RAKYAT - Perayaan Wafat Isa Almasih di Gereja Santo Yusuf Cirebon digelar secara live streaming Jumat 10 April 2020 siang.
Pihak gereja membagikan tautan live streaming kepada para jemaah agar mereka tetap melaksanakan ibadah meski tengah dihadapkan virus corona Covid-19 yang mewabah.
Pastor Paroki Gereja Santo Yusuf Cirebon, Yulius Hirnawan C.OSC mengatakan, pada perayaan Isa Almasih kali ini tidak dihadiri banyak umat, karena mengikuti aturan pemerintah.
Baca Juga: TVRI Resmi Siarkan Program Belajar dari Rumah, Catat Waktunya!
Untuk tidak mengadakan ibadat dan berkumpul bersama, bukan dilarang ibadahnya melainkan berkumpul bersamanya yang dilarang.
"Berdasarkan konferensi wali gereja seluruh Indonesia juga mengimbau, agar pelaksanaan ibadahnya lebih dipersingkat, kami menyiarkan juga pelaksanaan ibadah ini untuk didengarkan para umat di rumahnya masing-masing," katanya kepada PikiranRakyat-Cirebon.com.
Ia menambahkan, tautan tersebut dikirimkan pula ke sejumlah stasiun televisi swasta, sehingga pihaknya bisa ikut menyiarkan.
Baca Juga: Dukung Pembelajaran Daring, Nadiem Makarim Izinkan Dana BOS untuk Beli Kuota Internet
"Kami menyediakan karena satu sisi ini Gereja Paroki, wajib mengadakan sebagai bagian dari gereja semesta," tambahnya.
Adapun durasi waktu untuk pelaksanaan ibadahnya sekitar 1 jam, berbeda dengan waktu normal sekitar 2-3 jam pelaksanaan.
"Karena memang dibatasi ketika waktu normal ada penghormatan salip, sekarang tidak, cukup diwakilkan selesai," terangnya.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Tak Kunjung Selesai, Kadisdik Kota Cirebon Perpanjang Libur Sekolah
Meski demikian, pihaknya berharap, pandemi virus corona dapat segera berlalu, disamping mengikuti apa yang digariskan oleh pemerintah.
"Karena mereka memiliki kompetensi untuk menanggulangi Covid-19 ini, kami juga sebagai pemuka agama di gereja katolik ini, hanya bisa mengimbau kepada umat yang ada dalam wewenang saya agar mengikuti anjuran pemerintah," ujarnya.
Dirinya juga berharap, masyarakat Indonesia tidak seperti masyarakat Italia yang sering berkumpul dan mengabaikan aturan dan imbauan dari pemerintahnya.***