Sempat Dikeluhkan, Pasokan Elpiji 3 Kg di Kota Cirebon Dipastikan Masih Normal 

10 Maret 2020, 11:34 WIB
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan usaha Kecil Menengah Kota Cirebon, drh. Hj. Maharani Dewi, (kanan) menjelaskan soal kelangkaan gas 3 kg.* //DPKUKM Cirebon
PIKIRAN RAKYAT - Pasokan gas elpiji 3 kg di Kota Cirebon masih normal. Adanya keluhan masyarakat terkait sulitnya mendapatkan pasokan elpiji bersubsidi tersebut dikarenakan meningkatnya permintaan saat ini. 
 
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DPKUKM) Kota Cirebon, Maharani Dewi menjelaskan, jika hingga kini kuota elpiji 3 kg di Kota Cirebon masih normal. 
 
Baca Juga: Dikenal Menenangkan dan Membawa Kedamaian, Simak Arti Dibalik Warna Biru dari Sisi Psikologis
 
“Yang terjadi saat ini dikarenakan tingginya permintaan,” ungkap Maharani, Senin, 09 Maret 2020.
 
Maharani mengungkapkan, musim penghujan membuat sejumlah pedagang mengalami peningkatan permintaan. Kondisi ini berdampak pada meningkatnya pemakaian elpiji 3 kg. 
 
Akibatnya, sejumlah pedagang yang pembeliannya hanya satu tabung seperti pedagang gorengan, mengalami kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg. Termasuk juga ibu-ibu rumah tangga, jikapun ada, harganya mencapai Rp 23 ribu per tabung. 
 
Baca Juga: Target Raih Juara Piala AFF 2020, Timnas Indonesia U-16 Gelar Latihan Perdana dan Pengecekkan Fisik
 
“Tapi itu di tingkat eceran. Sedangkan di tingkat pangkalan harganya masih tetap sesuai harga eceran tertinggi,” ungkap Maharani.
 
Elpiji 3 kg di tingkat pangkalan saat ini masih Rp 16 ribu per tabung. Untuk penambahan kuota elpiji 3 kg, biasanya hanya berlaku saat hari besar seperti lebaran, natal dan tahun baru. 
 
Namun saat ini, menurut Maharani, mereka telah berkoordinasi dengan Hiswana Migas untuk membahas permasalahan ini.  Sementara itu, menyinggung gula pasir, ia menyebut stok sebenarnya masih ada.
 
Baca Juga: Penemuan Menggemparkan, Oksigen Pertama Kali Ditemukan di Luar Galaksi Bimasakti
 
“Tapi memang harganya melonjak, khususnya di pasar tradisional,” ungkap Maharani.  
 
Menurutnya, kenaikan harga gula dikarenakan stoknya yang memang menipis.
 
“Karena gula lokal belum melakukan giling,” ungkap Maharani. 
 
Saat ini, DPUKM Kota Cirebon tengah melakukan koordinasi dengan pihak provinsi untuk membahas minimnya stok gula di pasaran.***
Editor: Tyas Siti Gantina

Tags

Terkini

Terpopuler