Hujan Meteor bak Perang Bintang Bakal Terjadi di Langit Selatan Indonesia, Berbahayakah? Ini Kata Lapan

- 19 Juli 2022, 11:13 WIB
Hujsn meteor akan terjadi akhir juli ini, demikian info dari lapan/foto ilustrasi/pinterest
Hujsn meteor akan terjadi akhir juli ini, demikian info dari lapan/foto ilustrasi/pinterest /

SABACIREBON-Fenomena alam berupa hujan meteor diprediksi akan terjadi pada akhir bulan Juli 2022 ini.

Jika bisa dilihat dengan mata telanjang mungkin saja akan tampak seperti perang bintang bak di film-film itu.

"Nanti akan ada fenomena astronomi berupa dua hujan meteor," demikian dari akun IG @lapan-ri Badan Riset fan Inovasi, Senin 18 Juli 2022.

Baca Juga: Kolom Erupsi Gunung Anak Krakatau Terus Naik, Wisatawan Diminta Menghindari dari Radius 5 Km

Seperti diketahui, hujan meteor ini merupakan salah satu fenomena astronomi. Biasanya peristiwa ini terjadi setiap tahun.

Di mana sejumlah meteor tampak meluncur silih berganti dari titik tertentu di langit. Meteor-meteor ini tampak seperti bintang jatuh atau bintang berpindah.

Meteor sesungguhnya merupakan batuan atau debu antar planet yang memasuki atmosfer lalu terbakar karena gesekan atmosfer.

Baca Juga: Kolom Erupsi Gunung Anak Krakatau Terus Naik, Wisatawan Diminta Menghindari dari Radius 5 Km

Peneliti Utama bidang Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin mengatakan, pada akhir Juli mendatang akan terjadi fenomena hujan meteor Alpha Capricornids dan Delta Aquariids.

Dua hujan meteor ini terjadi di langit selatan sehingga cocok diamati dari Indonesia.

Thomas menambahkan gabungan dua hujan meteor di langit selatan menjadi daya tarik bagi pengamat langit di Indonesia.

Baca Juga: Ini Alasan PBSI Membatalkan Sejumlah Pebulu Tangkis yang akan Berlaga di Taipei Open 2022

Diharapkan kondisi kemarau dan tanpa gangguan cahaya bulan ini membuat pengamatan hujan meteor lebih menarik.

Pilihlah lokasi pengamatan yang minim gangguan cahaya lampu dan medan pandang ke langit selatan tidak terganggu pohon atau bangunan.

Pengamatan meteor lebih baik tanpa alat, karena mata mempunyai medan pandang yang lebih luas.

Baca Juga: TNI AU Selidiki Musibah Kecelakaan Pesawat T50i Golden Eagle

"Berbahayakah hujan meteor ini? Sama sekali tidak berbahaya. Debu-debu sisa komet habis terbakar pada ketinggian di atas 80 km," ujarnya.***

 

Editor: Andik Arsawijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x