SABACIREBON - Jemaah haji berbondong mulai memasuki Kota Mekkah. memadati Masjidil Haram. Puncak haji segera tiba.
Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH) Arab Saudi pun menyiapkan petugas di sejumlah titik di area Masjidil Haram.
Para petugas siap membantu mengarahkan dan mengantarkan jemaah ke terminal bus shalawat. Juga membantu jemaah terpisah dari rombongan dan menolong jemaah yang kelelahan.
Para petugas yang tergabung dalam sektor khusus (Seksus) Masjidil Haram dan ditempatkan di area tempat tawaf dan sai lantai dasar, seluruhnya perempuan.
Sesuai kebijakan Pemerintah Arab Saudi, hanya jemaah laki laki berihram yang boleh berada di area tawaf dan sai lantai dasar. Namun untuk kaum perempuan bebas.
Ada 18 petugas yang ditempatkan di area tawaf dan sai lantai dasar dan dibagi dua shift. Mereka seringkali disebut srikandi, karena seluruhnya perempuan.
Baca Juga: Haotong Li Juara Turnamen Golf BMW International Open 2022. Kalahkan Thomas Pieter di Play Off
Para srikandi ini mudah dikenali dan ditemui jemaah karena saat menjalankan tugasnya mengenakan seragam dan rompi petugas yang cukup mudah dilihat.
"Kami dibagi dua shift. Shift malam mulai pkl. 9 malam sampai pkl. 9 pagi. Untuk shift lainnya, mulai pkl. 9 pagi hingga pkl. 9 malam, ujar Uning Harvani salah satu srikandi yang berasal dari Polri.
Uning dan srikandi lainnya membantu jemaah yang kesulitan pintu keluar mesjid, atau membantu jemaah yang nyasar.
Menurut Uning, masalah yang sering dijumpai di area tawaf dan sai adalah jemaah yang pingsan karena kelelahan atau kebingungan karena terpisah dari rombongan.
Para srikandi ini sering pula dihadapkan pada kendala komunikasi. Tidak sedikit jemaah yang tidak bisa berbahasa Indonesia sama sekali.
"Namun tantangan tersebut selama ini bisa diatasi. Kami bergabung dengan tenaga musiman mahasiswa yang mendampingi kita dalam bahasa Arab, juga didampingi dokter," tutur Uning.
Sejumlah jemaah merasa terbantu dengan kehadiran srikandi ini.
Armianto Wibowo bersama isteri, jemaah haji asal Cilacap Jawa Tengah, merasakan bantuan para srikandi ini.
"Alhamdulillah membantu sekali. Membantu yang saya tidak tahu. Dokternya juga baik," kata Armianto.
Bantuan srikandi ini juga dirasakan Muhammad Rifai dan isterinya, Rusidah, jemaah haji asal Jember Jawa Timur.
Saat isterinya terpisah dari rombongan, Rifai meminta bantuan petugas mencarinya. "Alhamdulillah, cepat ketemu," kata Rifai.***