Perang Rusia-Ukraina Makin Meluas ke Amerika, Eropa dan Asia

- 26 Juni 2022, 20:35 WIB
Arsip foto - Seorang karyawan mengambil butiran emas murni 99,99 persen di pabrik logam non-ferrous Krastsvetmet, salah satu produsen terbesar dunia dalam industri logam mulia, di kota Siberia Krasnoyarsk, Rusia 22 November 2018
Arsip foto - Seorang karyawan mengambil butiran emas murni 99,99 persen di pabrik logam non-ferrous Krastsvetmet, salah satu produsen terbesar dunia dalam industri logam mulia, di kota Siberia Krasnoyarsk, Rusia 22 November 2018 /

SABACIREBON –Perang Rusia dan Ukraina semakin meluas ,  merembet dan melibatkan ke sejumlah negara  Eropa, Asia dan terutama Amerika.

Namun bukan perang dengan senjata, melainkan saling balas serangan dengan saling balas memberi sangsi, boikot dan perdagangan. Saling usir diplomat, itu juga perang toh.

Baca Juga: Perkiraan Puncak Omicron Pekan Kedua dan Ketiga Juli 2022

Rusia, misalnya sudah menghentikan pasokan gas pada beberapa negara Eropa. Kini giliran Amerika, Inggris, Jepang dan Kanada akan memboikot alias melarang impor baru emas dari Rusia sebagai upaya memperketat sangsi terhadap Rusia.

Baca Juga: Fuschia, Kontestan Filipina jadi Pemenang Kontes Transgender Terbesar yang Digelar di Thailand

Larangan itu akan segera berlaku untuk emas yang baru ditambang atau dimurnikan, kata pemerintah Inggris melalui pernyataan yang dirilis Minggu 26 Juni 2022, menjelang pertemuan para pemimpin G7 di Jerman.

Ekspor emas Rusia bernilai 12,6 miliar pound (sekitar Rp229,2 triliun) tahun lalu. Langkah itu tidak akan mempengaruhi emas asal Rusia yang diekspor sebelumnya

Baca Juga: Beberapa Puskesmas di Kota Bandung, Selama 2-3 Pekan Vaksin sempat Kosong. Ada apa?

"Langkah-langkah yang kami umumkan hari ini akan langsung menghantam oligarki Rusia dan menyerang jantung mesin perang Putin," kata Perdana Menteri Boris Johnson dalam pernyataannya.

Halaman:

Editor: Uyun Achadiat

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x