Network
SABACIREBON – Kalo tidak bisa membuat heboh bukan Thailand. Setelah melegalkan tanaman ganja yang membuat banyak orang di berbagai negara kaget dan terkejut, kali ini kemarin, masalah transgender.
Di negeri Gajah Putih Sabtu 25 Juni 2022 kemarin, merupakan puncak kontes transgender yang diklaim terbesar di dunia.
Baca Juga: Harbour Merasa Aneh Menjadi bagian dari Stanger Things, Membuat Orang Terkesima
Peserta dari Filipina, Fuschia Anne Ravena dinobatkan sebagai Miss International Queen 2022, Sabtu 25 Juni 2022 di kontes transgender di Thailand yang disebut sebagai kontes transgender terbesar dan terpopuler di dunia.
Fuschia, pemilik bisnis berusia 27 tahun itu mengalahkan 22 kontestan transgender lainnya untuk memperebutkan mahkota, di mana tempat kedua dan ketiga masing-masing diraih oleh kontestan dari Kolombia dan Prancis.
Baca Juga: Pruduser James Bond: Pangeran Wlliam Kadidat Sempurna Perankan Agen 007
"Pesan pertama saya kepada semua orang adalah menyebarkan cinta dan perdamaian dan persatuan karena itu adalah hal terpenting yang kita lakukan saat ini dan apa yang terjadi di dunia saat ini," kata Ravena yang mengenakan gaun malam perak berkilauan, dikutip dari Reuters.
Kontes sempat ditunda hampir dua tahun akibat pandemi akhirnya dilanjutkan di kota Pattaya bersamaan dengan Pride Month untuk merayakan kesetaraan gender, kata CEO Miss Tiffany Show, Alisa Phanthusak, penyelenggara kontes.
Baca Juga: Inilah Panduan dari Menag Terkait Pelaksanaan Shalat Idul Adha dan Pelaksanaan Hewan Kurban
Kontes yang diikuti transgender dari seluruh dunia pertama kali digelar satu dekade lalu untuk membantu perempuan transgender merasa lebih diterima lingkungan.
Thailand adalah salah satu yang paling terbuka soal komunitas lesbian, gay, biseksual dan transgender, memberikan citra negara yang toleran dan memberi daya tarik sebagai tujuan liburan yang liberal bagi turis mancanegara.
Baca Juga: Resep Sambal Terasi Maknyos, Gampang Dibuat Cocok untuk Dijadikan Menu Wajib di Akhir Pekan
Namun, aktivis mengatakan undang-undang dan institusi Thailand belum mencerminkan perubahan sikap sosial dan masih mendiskriminasi orang-orang LGBT+ serta pasangan sesama jenis. ***
