“Bagaimana keadaanmu, tetanggaku?”
“Ah, benar engkau Nasruddin. Terima kasih atas nasihat-nasihatnya. Semalam kami bisa tidur nyenyak. Rumahku terasa lapang. Sungguh hari ini hari yang menyenangkan,” ujar tetangganya sambil menggenggam erat-erat tangan Nasruddin Hoja, sekalipun tidak sejengkalpun rumahnya bertambah luas.
“Syukurlah, tetanggaku. Sekarang kau sudah bisa belajar bersyukur,” ujar Nasruddin dalam hati.***