Rupiah Terpukul Menanti Isyarat Pemangkasan Fed Funds Rate

28 Maret 2024, 11:51 WIB
Ilustrasi - Petugas menghitung uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing /ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa/am

 

SABACIREBON - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Kamis pagi mengalami penurunan. Rupiah tergelincir 23 poin atau 0,14 persen menjadi Rp15.881 per dolar AS.

Pelemahan ini terjadi karena pelaku pasar menunggu isyarat pemangkasan suku bunga kebijakan Amerika Serikat (AS) atau Fed Funds Rate.

Analis Finex, Brahmantya Himawan, mengatakan bahwa pelemahan dapat terjadi karena para pedagang menanti isyarat lebih lanjut mengenai penurunan suku bunga The Fed.

Baca Juga: Dishub DKI Jakarta Menghapus Aturan Ganjil Genap pada Hari Libur Besok

Pasar akan fokus terhadap rilisan angka Indeks Harga Belanja Personal (PCE) utama Amerika pada Jumat malam.

Data PCE akan menjadi kompas pergerakan dolar AS selanjutnya dan akan menjadi pedoman untuk pemangkasan suku bunga The Fed pada pertemuan selanjutnya.

Data ini menjadi aktor utama berita ekonomi global pada pekan ini.

Sementara itu, kemenangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 melalui pemilihan umum (pemilu) 2024 dapat memberi sentimen positif bagi rupiah.

Baca Juga: Harvey Moeis, Suami Artis Sandra Dewi Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Kasus yang Membelitnya

Kemenangan mereka besar kemungkinan akan meneruskan program pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan dari Presiden RI Joko Widodo yang sebelumnya 5 persen meningkat dengan target 6-7 persen.

Target ini dipandang optimis bagi Indonesia sendiri.

Brahmantya memproyeksikan rupiah bergerak pada kisaran Rp15.825 per dolar AS sampai dengan Rp15.925 per dolar AS.

Proyeksi ini didasarkan pada analisis terkini terhadap kondisi pasar dan ekspektasi terhadap kebijakan The Fed.

Baca Juga: Menparekraf Gandeng Puluhan Mitra Co-Branding untuk Program ‘Belanja Ekstra Murah’

Pelaku pasar diharapkan tetap waspada terhadap perkembangan berita ekonomi global dan domestik yang dapat mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah.

Khususnya, pelaku pasar perlu memperhatikan rilisan data PCE Amerika pada Jumat malam.

Data ini diharapkan dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang arah kebijakan suku bunga The Fed.

Sementara itu, sentimen positif dari kemenangan Prabowo dan Gibran diharapkan dapat memberikan dukungan bagi penguatan rupiah.***

Editor: Otang Fharyana

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler