"Rapid tes sudah memenuhi standar tinggal swab sedikit lagi," katanya.
Meski penambahan kasus mengalami kenaikan, kebijakan Pemkot Bandung adalah tetap menyelenggarakan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang diperketat.
Baca Juga: Serpihan Cabai hingga Cengkeh, Berikut 9 Cara Alami yang Ampuh Usir Tikus dari Rumah
"Dilihat biasanya perkembangan dua minggu gimana (terkait PSBB) kalau diperpanjang diperpanjang kalau di lapangan bagus mungkin sudah bisa dilonggarkan. Tes (ASN) akhir depan pasti resiko penambahan kasus ada," ucapnya.
Sementara itu, Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengatakan Pemkot Bandung terus melakukan tes masif kepada ASN di 62 dinas, badan dan kecamatan yang terdiri dari 32 dinas atau badan dan 30 kecamatan. Menurutnya, ditemukan 189 kasus positif.
"Sebelumnya diberitakan 117 orang, dari jumlah tersebut, 140 ber-KTP Bandung. Namun hanya 48 orang yang terkonfirmasi betul-betul tinggal di Bandung. Para ASN yang terkonfirmasi positif sudah mengisolasi mandiri, sedangkan ASN yang lain telah diberlakukan WFH sejumlah 50 persen," tuturnya.
Baca Juga: Ceritakan Kesulitan Mendiang Sulli Menjadi Trainee Muda, Tiffany Young: Jelas Ada Banyak Kesepian
Lebih lanjut, Oded menambahkan bahwa temuan kasus merupakan hasil pelacakan aktif disertai kemampuan lab dalam mendiagnosa.
"Kami punya fasilitas BSL-2 yang bisa bekerja secara cepat. Dinkes Kota Bandung sudah melakukan swab test sebanyak 22.928 pengetesan, atau 0,92 persen dari jumlah penduduk," imbuhnya.***