SABACIREBON-Pencabutan izin sepihak acara Organisasi Aktivis Pro Demokrasi Change Indonesia bertajuk 'Demi Ibu Pertiwi: Saatnya Perubahan' di Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Minggu (8/10), dinilai telah mencederai demokrasi.
Presidium Change Indonesia, Andreas Marbun, menilai insiden ini menjadi preseden buruk bagi demokrasi Indonesia. Ia pun mendesak PJ Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, untuk konsisten soal larangan kegiatan politik di fasilitas publik di bawah kewenangan Pemprov Jawa Barat.
Andreas menegaskan, sebelumnya acara telah mendapat izin dari Disparbud Pemprov Jabar melalui surat bernomor 1853/HM.03/UPTDPKDJB yang dikeluarkan tanggal 2 Oktober 2023 dan ditandatangani Kepala UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Pemprov Jabar, Ary Heriyanto.
Dalam rapat koordinasi dengan pengelola GIM, Change Indonesia yang berisi para aktivis mahasiswa lintas generasi, kelompok tani, dan kelompok buruh telah menjelaskan Anies akan datang.
Namun, hanya beberapa jam sebelum acara, izin tiba-tiba dicabut tanpa surat pembatalan resmi dan pintu GIM digembok.
Sementara, kondisi sangat ironis di hari yang sama terjadi. Di mana, anak Presiden Joko Widodo yang juga Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia, Kaesang Pangarep, justru diizinkan memakai Sport Jabar Arcamanik di Kota Bandung untuk bertemu relawan.
Baca Juga: Pemain Persib Diberi Jatah Libur Panjang Selama 3 Hari, Bojan Hodak : Istirahat Total