Kaget Banyak Orang Sambangi Rumahnya, Wanita di Garut Tak Sadar KTP Miliknya Dipakai Penipuan Online

- 28 Agustus 2020, 07:00 WIB
TANGKAPAN layar korban yang tertipu oleh oknum yang menyalahgunakan KTP NA (kiri) & Grup di Facebook yang digunakan untuk modus penipuan penjualan barang secara online (kanan).*
TANGKAPAN layar korban yang tertipu oleh oknum yang menyalahgunakan KTP NA (kiri) & Grup di Facebook yang digunakan untuk modus penipuan penjualan barang secara online (kanan).* //Tangkapan layar Facebook/

 

"Masih banyak yang datang juga setelah itu, tapi modusnya mulai beda. Mungkin si korbannya tuh pacaran sama si penipunya, dimintain uang dengan alasan lagi di mana gitu mau pulang, terus ada yang alasan ibunya sakit lagi butuh uang. Tapi KTP-nya tuh alamatnya doang yang di sini, nama sama fotonya ada cewek lain sama cowok lain gitu. Bilangnya 'datengin aja rumah. Di sana ada pembantu saya'. Padahal ya, di rumah aku cowok tuh cuman ada adik aku doang masih kecil sekarang aja dia baru 12 tahun," ujar NA.

Baca Juga: Megawati Singgung Giring Jadi Balon Pilpres, Hasto: Deklarasi tuh, Memang Sudah Keliling Indonesia?

Kemudian kasus lainnya mulai terendus,korban penipuan merupakan seseorang yang berdomisili di Garut, di mana ia ikut tertipu karena melakukan jual beli HP.

Namun, bukannya mendapatkan HP seperti yang dijanjikan, korban malah mendapatkan tas di dalam paketnya.

Setelah kejadian tersebut, korban pun melacak melalui pihak pengiriman barang dan menemukan pelaku, yang merupakan warga Banyuresmi, Garut, Jawa Barat.

Baca Juga: Rajin Bayar Iuran BPJS, Subsidi Gaji adalah Penghargaan Presiden Jokowi untuk Pekerja

NA pun akhirnya melaporkan pelaku ke polisi atas tuduhan pencemaran nama baik, namun karena bukti yang dimiliki dinilai masih kurang kuat dan atas dasar kemanusiaan jalan damai akhirnya dipilih, di mana pelaku saat itu memiliki anak kecil yag masih menyusui.

NA menurturkan, semua kejadian itu berawal saat KTP miliknya beredar di media sosial, di mana pada tahun 2018 NA pernah mengirimkan surat pembaca beserta identitas miliknya yang merupakan salah satu tugas kuliah.

KTP yang dipakai untuk melakukan penipuan, NA mengaku identitas tersebut merupakan KTP lama dengan kesalahan nama saat cetak dan sempat diperbaiki sejak tahun 2015, namun dipersulit dan NA memutuskan untuk berhenti memperbaikinya.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: PR Tasikmalaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x