Pemkab Garut Gelar Gerakan Pangan Murah bagi Warga yang Terdampak Inflasi

- 9 November 2022, 14:21 WIB
Warga masyarakat Kota Garut menyerbu berbagai komoditi pangan yang digelar pada Geraka Pangan Murah untuk mengatasi dampak inflasi .
Warga masyarakat Kota Garut menyerbu berbagai komoditi pangan yang digelar pada Geraka Pangan Murah untuk mengatasi dampak inflasi . /Humas Pemkab Garut/

SABACIREBON - Pemkab Garut guna  mengatasi inflasi mengadakan Gerakan Pangan Murah (GPM). Berbagai komoditas pangan disediakan untuk warga dengan harga di bawah pasar.

Gerakan yang digagas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tersebut, berlangsung di di Halaman Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah Wilayah (P3DW) Garut atau dikenal dengan Kantor Samsat Garut, Jalan Suherman Nomor 65, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Selasa (8/11/2022).

Bupati Garut Rudy Gunawan secara resmi membuka acara yang disebut Pelaksanaan Pengendalian Inflasi melalui Gerakan Panga Murah.

Baca Juga: Keisha Alvaro Curhat Dampak Perceraian Kedua Orang Tua Terhadap Pribadinya

Dalam sambutannya Rudy Gunawan menyampaikan, Gerakan Pangan Murah merupakan dilaksanakan serentak di 40 tempat di Provinsi Jawa Barat. GPM ini bertujuan untuk meringankan beban ibu rumah tangga ataupun keluarga dalam pengeluaran harian.

“Tapi bagaimana pun juga ini adalah kehendak pemerintah untuk bisa menurunkan cost pengeluaran ibu-ibu setiap hari. Jadi nanti kalau harga telur 28 (ribu), di sini hanya 26 (ribu). Kalau sekarang ibu-ibu supaya kuat beli-lah yang namanya bawang putih, bawang putih itu menyehatkan, kalau ibu-ibu perlu membuat sop, ada kentang murah di tempat (ini),” ucapnya.

GPM menurut Bupati merupakan sebuah gagasan yang luar biasa mengingat sebelumnya seluruh gubernur dan bupati di Indonesia dipanggil oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian melalui zoom meeting. Hal itu dalam rangka membahas kondisi perekonomian Indonesia yang saat ini terancam inflasi.

Baca Juga: Porprov XIV 2022 Jawa Barat: Raih 2 Perak 1 Perunggu, Atlet Judo Kabupaten Cirebon Masih Peluang Tambah Medali

“Meskipun laju pertumbuhan ekonomi kita sekarang di angka 5,7, tapi inflasi bergerak terus mau menuju ke angka 6,5. Jadi laju pertumbuhan ekonominya naik memang 5,7 di triwulan ke tiga, tapi laju pertumbuhan ekonomi tergeser dengan inflasi yang melebihi laju pertumbuhan ekonomi,” kata Rudy.

Ia menuturkan, pihaknya berencana untuk kembali mengeluarkan anggaran belanja tidak terduga (BTT) sebesar satu miliar. Dia lakukan untuk memberikan pelayanan berupa pangan murah yang akan dikelola dalam jangka satu bulan ke depan tepatnya sampai bulan Desember.

“Karenanya kita ingin kalau misalnya di Pamulihan, jangan di kota kecamatannya, karena orang-orangnnya hanya di sekitar kecamatan saja. Cari tempat-tempat yang terpencil, yang ekonominya lemah,” katanya.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Priangan Timur Hari Ini Rabu 9 November 2022

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Garut, Haeruman, menyampaikan, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jabar untuk menyelenggarakan gelar pangan murah secara serempak di seluruh Jawa Barat.

Setelah kegiatan ini dilaksanakan, pihaknya juga akan melakukan gelar pangan murah kembali pada tanggal 16 November di wilayah Kecamatan Singajaya dan tanggal 22 November di daerah Kecamatan Pamulihan.

Haeruman mengatakan, tujuan kegiatan ini salah satunya adalah sebagai upaya menekan inflasi terkait kenaikan harga BBM, yang sangat dirasakan sekali oleh para ibu rumah tangga khususnya di Kabupaten Garut.

“Tapi dengan gelar pangan murah ini mudah-mudahan bisa membantu, karena ini kami laksanakan di bawah harga pasar, jadi ada selisih kurang lebih itu dua ribu (rupiah) per komoditi. Jadi kami melaksanakan gelar pangan murah ini (dengan) berbagai komoditi dari mulai beras, sayur-sayuran, daging, telur, itu semua (harganya) di bawah harga pasar Pak,” tuturnya.

Tak hanya gelar pangan murah, Haeruman memaparkan bahwa dalam kesempatan ini juga terdapat edukasi terkait dengan olahan pangan lokal, sehingga ibu-ibu rumah tangga dapat bertanya bagaimana cara mengolah pangan lokal dengan rasa yang lebih enak, dan nantinya bisa dipraktekkan di rumahnya masing-masing.

Salah seorang pengunjung, Susilawati (38) asal Jati Asri, Tarogong Kidul mengungkapkan pada gelar pangan murah ini dirinya berbelanja beberapa kebutuhan pokok seperti sayuran, minyak, dan beras.

Ia menilai bahwa harga pangan yang dijual dalam kegiatan ini cukup murah.***

Editor: Asep S. Bakrie

Sumber: HUMAS Pemkab Garut


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x