Ribuan Siswa SLTA Dibekali Wawasan Kebangsaan

- 5 Agustus 2022, 21:45 WIB
Ribuang siswa di Bandung dibekali tentang wawasan kebangsaan oleh Kang Emil./pikiran-rakyat.com
Ribuang siswa di Bandung dibekali tentang wawasan kebangsaan oleh Kang Emil./pikiran-rakyat.com /
 
 
SABACIREBON - Ribuan siswa SLTA se-Bandung Raya dengan riang suasana riang gembira menerima bekal wawasan kebangsaan.
 
Ribuan siswa berasal dari SMU, SMK, dan SLB mengikuti acara orasi kebangsaan di Youth Centet Sport Jabar Arcamanik Kota Bandung.
 
Sekitar 3.000 siswa lain mengikutinya secara virtual. Para siswa ini merupakan para pemimpin di kelasnya.
 
 
Para siswa didampingi pula oleh guru mata pelajaran PPKN.
 
Ribuan siswa itu menerima bekal nilai kebangsaan dari Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, serta ceramah dari Miftah Maulana Habiburrahman atau populer dengan sebutan Gus Miftah.
 
Acara yang digagas Gus Miftah dikemas secara menarik. Materi wawasan kebangsaan yang disampaikan cocok dengan karakter anak muda yang mengombinasikan tausiah dengan humor milenial. Ini sesuai dengan tema yang diangkat yaitu 'Moderasi Beragama dan Berbangsa yang Menyenangkan'.
 
 
"Mudah-mudahan orasi kebangsaan ini menjadi penguat agar kita jauh dari pertengkaran, selalu menjadikan Jawa Barat yang damai dan toleran oleh narasi-narasi seperti tadi," ujar Ridwan Kamil.
 
Target dalam orasi kebangsaan ini yakni anak muda yang rentan terhadap asupan informasi dari media sosial dan lingkungannya yang berpotensi melemahkan wawasan kebangsaan. 
 
Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil berharap, para pemimpin siswa tersebut bisa meneruskan materi kebangsaan kepada siswa lainnya maupun di lingkungannya.
 
 
"Mereka nantinya bisa meneruskan ke lingkungan terdekatnya. Inilah investasi, nanti panennya kedamaian dan kondusivitas yang kita cita-citakan," harapnya.
Jabar sendiri merupakan provinsi pertama di Indonesia yang mempunyai kurikulum anti-radikalisme. Ketahanan ideologi itu disiapkan oleh sekolah lewat kearifan lokalnya maupun muatan lokal.
 
"Jawa Barat kan provinsi pertama yang punya kurikulum anti-radikalisme, kita sedang mempersiapkan ketahanan ideologi itu lewat kearifan lokal atau muatan lokal," ujar Kang Emil.
 
Adapun orasi kebangsaan dipastikan akan diperluas di lima wilayah Jabar yaitu Bandung Raya, Priangan Timur, Ciayumajakuning, Purwasuka, dan Bodebek.
 
 
Sementara itu, Gus Miftah mengungkapkan, orasi kebangsaan dirancang sebagai bentuk edukasi dan pembelajaran kepada para siswa untuk lebih mencintai bangsa dan negaranya.
 
"Kita tumbuhkan rasa nasionalisme, patriotisme dengan memberikan pemahaman keragaman bangsa yang _happy_ dan menyenangkan," katanya.
 
Menurutnya, bangsa ini sudah terlalu lelah terhadap hal yang memperbesar perbedaan sehingga menimbulkan permusuhan antara satu kelompok dengan lainnya.
 
 
"Maka kami menganggap penting untuk membuat acara ini sehingga anak-anak didik kita mampu memahami kebangsaan secara baik dan benar, menganggap perbedaan itu rahmat bukan pemicu menjadi permusuhan," tutur pemimpin Pondok Pesantren Ora Aji Sleman itu.
 
Di penghujung acara, Kang Emil dan Gus Miftah menyerahkan 10 juta lembar bendera merah putih untuk masyarakat secara simbolis kepada perwakilan siswa.***
 
 
 
 
 

Editor: Aria Zetra

Sumber: Humas Pemprov Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x