Kabupaten Bandung Barat dan Pemprov Jabar Tak Hirau atas Kerusakan Jalan Cirarum Lama

- 13 Juni 2022, 15:39 WIB
Warga melintasi lubang jalan yang tergenang air di ruas Jalan Citarum Lama, Kampung Tagog, Desa Mandalawangi, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (12/6/2022). Kerusakan jalan bersejarah berstatus jalan provinsi itu tak kunjung diperbaiki. /Pikiran-Rakyat.com/Bambang Arifianto
Warga melintasi lubang jalan yang tergenang air di ruas Jalan Citarum Lama, Kampung Tagog, Desa Mandalawangi, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (12/6/2022). Kerusakan jalan bersejarah berstatus jalan provinsi itu tak kunjung diperbaiki. /Pikiran-Rakyat.com/Bambang Arifianto /

SABACIREBON – Ironis dan miris zaman keterbukaan informasi sudah semakin canggih namun masih ada kerusakan insfrastruktur jalan yang rusak tetapi luput dari pandangan dan pengasawan pihak berkepentingan.

Lokasi dari insfrastruktur jalan yang rusak itu ironisnya malah masih sekitaran Bandung alias tak jauh dari pandangan mata para pejabat kabupaten maupun provinsi Jawa Barat.

Kenyamanan masyarakat pengguna jalan tentu saja merasa terganggu akibat kerusakan yang berkepanjangan. Jalan berlubang digenangi air nampaknya tidak juga menjadi perhatian dari pera pejabat terkait di Kabupaten Bandung Barat maupun provinsi Jawa Barat.

Berstatus jalan provinsi, kondisi Jalan Citarum Lama di Desa Mandalawangi, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat justru rusak sonder tersentuh perbaikan menyeluruh. 

Baca Juga: Ribuan Warga Hormati, Padati Jalan Mengiringi Jenazah Eril ke Pemakaman

Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan ruas Citarum Lama di wilayah Kabupaten Cianjur yang terbilang lebih mulus dan laik dilintasi.

Kerusakan ruas Citarum Lama sudah terlihat saat mulai memasuki jalan itu dari arah Cipatat. 

Jalan lawas tersebut berdampingan dengan ruas Citarum baru yang dulu dikenal sebagai lintasan Tol Rajamandala.

Saat memasuki Citarum Lama, keadaan aspal jalan tampak terkelupas. Titik kerusakan lain berada di kawasan Kampung Tagog, Desa Mandalawangi. Lubang-lubang jalan bertebaran di lokasi itu. 

Baca Juga: Usai Menikah Deddy Corbuzier Mengaku 'Tertipu' oleh Istri Barunya

Beberapa lubang bahkan sudah seperti balong atau kolam ikan karena tertutup genangan air.

Ate (51),  warga Kampung Tagog mengaku kerusakan jalan tak kunjung tersentuh perbaikan. 

Sebagai mantan Ketua RW 03 Kampung Tagog, Ate tahu benar persoalan buruknya perlintasan tersebut. Menurut Ate, kerusakan terjadi akibat got atau saluran air di tepi jalan sudah hancur.

Selain itu, saluran got justru lebih rendah ketimbang selokan yang sebagai penampung air. Kondisi-kondisi tersebut membuat air got meluber dan banjir ke jalan saat hujan.

Tak ayal, aspal pun tergerus dan rusak akibat melubernya air. Pemerintah setempat, mulai dari desa dan dinas provinsi bukannya tak mengetahui persoalan tersebut. Laporan atau pengajuan agar kerusakan itu diperbaiki sudah dilakukan. 

Baca Juga: Polres Cirebon Kota Gelar Oprasi Patuh Lodaya, Ini Tanggal Pelaksanaannya

"Tos sabaraha taun difotoan (Sudah beberapa tahun terus difoto)," ucap Ate di Tagog, Minggu 12 Juni 2022.

Namun, laporan dan foto-foto kerusakan tersebut tak menuai langkah nyata berupa perbaikan secara menyeluruh baik jalan maupun saluran air.

"Perbaikan hanya ditambal," ujar Ate. Selain ditambal, perbaikan juga dilakukan sepenggal.

Padahal, kerusakan juga terjadi di sejumlah titik Citarum Lama lain hingga mendekati Jembatan Citarum. 

Imbas kerusakan, lanjutnya, membuat peristiwa kecelakaan kendaraan yang melintas kerap terjadi. Kejadian nahas itu sering dialami pengendara sepeda motor. 

Baca Juga: Google Kalah Dalam Gugatan Class Action Kesetaraan Gender, Sedia Bayar Rp 1,72 Triliun

"Kadang seueur (banyak) ibu-ibu (kecelakaan)," ucapnya. 

Pengendara motor itu terjatuh setelah kendaraanya melindas lubang jalan. Kejadian terakhir, tutur Ate, terjadi sekitar tiga bulan lalu.

Seorang perempuan terjatuh dan mengalami luka pada wajah setelah terjatuh di ruas Citarum Lama, Tagog. Saat itu, perempuan malang tersebut melintas dari arah Rajamandala.

Sementara itu, warga Tagog lainnya, Asep Iman (57) menyatakan, Citarum Lama masih jalan aktif penghubung KBB-Cianjur. 

Meskipun ada ruas Citarum baru yang merupakan bekas Tol Rajamandala, kendaraan-kendaraan masih melintasi Citarum lama. 

Baca Juga: Sutradara Dong Hyuk Ngasih Bocoran Squid Game Sesion 2 tentang Petualangan Gi Hun

"Pami tiditu macet, lumpat kadieu (Kalau di Citarum baru macet, kendaraan-kendaraan melintas ke sini)," tutur Asep. 

Momen tahun baru, mudik Lebaran yang diwarnai kemacetan juga membuat pengendara memilih melintasi Citarum Lama. 

"Harapannya segera diperbaiki, minimal gorong-gorong dulu," kata Asep. 

Lubang-lubang jalan dan aspal terkelupas bisa ditemui sampai tiba di jembatan relokasi proyek pembangunan Waduk PLTA Cirata itu. 

Kondisi tersebut berbanding terbalik selepas melintasi jembatan dan melewati ruas Citarum Lama lain di wilayah Kampung Muhara, wilayah Kecamatan Haurwangi, Cianjur. 

Keadaan jalan lebih teraspal mulus dan laik dilintasi dibandingkan ruas yang sama di KBB. 

Baca Juga: Dustin Johnson Undurkan Diri dari PGA Tour. Jelaskan Keputusan Setelah Kontrak dengan LIV Golf

Bersejarah

Jalan Citarum lama merupakan bekas De Grote Postweg atau Jalan Raya Pos.‎ Charles Walter Kinloch, petualang asal Inggris sempat mencatatkan beratnya medan perjalanan kala melintasi ruas jalan itu pada 1852.‎ 

"Kemiringan jalan di sini sangat besar, sehingga penting untuk memasang sebuah tali penyeret, atau tali kulit, pada bagian belakang kereta, yang padanya sebuah tarikan kuat dipertahankan oleh sekitar dua puluh atau tiga puluh kuli, untuk mencegah kereta menurun terlalu cepat saat menuruni bukit" tulis Charles dalam buku Rambles in Java: Pengembaraan Di Tanah Jawa. 

Dari sekian tempat yang dilintasi dan diceritakan Charles saat bepergian dari Batavia ke Bandung menggunakan kereta kuda, hanya lokasi itu yang menyita perhatiannya lantaran beratnya medan perjalanan.***

Disclaimer: Berita ini sebelumnya tayang pada pikiran-rakyat.com dengan judul "Kondisi Jalan Citarum Lama Rusak Parah, Warga Akui Sering Melapor dan Hanya Ditambal Saja." Ditulis oleh Bambang Arifianto 13 Juni 2022, 06:50 WIB.

 

 

Editor: Otang Fharyana

Sumber: pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x