Air Mata Tak Lagi Nampak, Hati Tetap Terguncang

- 6 Mei 2022, 18:06 WIB
Banjir badang terjadi di Sumedang. Remaja 13 tahun yang terseret belum ditemukan sampai sekarang./pikiran-rakyat.com
Banjir badang terjadi di Sumedang. Remaja 13 tahun yang terseret belum ditemukan sampai sekarang./pikiran-rakyat.com /
SABACIREBON - Jumat siang, 6 Mei 2022, cuaca Kota Sumedang Jawa Barat, umumnya terasa sedikit panas. 
 
Namun di halaman belakang Gedung Negara atau rumah dinas Bupati Sumedang, sedikit adem. Sejumlah pohon yang rimbun menjadi penawar cuaca panas itu.
 
 
Selain itu, terhampar pula kolam cukup luas. Orang Sumedang menyebutnya empang.
Di bagian belakang rumah dinas bupati itu ada beberapa ruangan kamar inap bagi tamu. Menghadap ke taman dan empang.
 
Di depan kamar itu,  Arman dan Masmunah  isterinya duduk duduk. Tak ada lagi air mata yang keluar. Kelopak mata suami isteri terlihat masih lembab.
 
 
Keduanya lebih banyak terdiam, membisu. Pandangan matanya nanar. Kosong. Jauh ke arah yang tak menentu.
 
Sudah sejak Rabu malam, 4 Mei 2022, suami isteri dan keluarganya menginap di rumah dinas Bupati Sumedang.
 
Mereka dievakuasi dari lokasi wisata Citengah, di pinggiran Kota Sumedang, sekira 6 km dari rumah dinas bupati.
 
 
Arman dan isterinya berada di rumah dinas bupati dengan suasana hati duka mendalam. Galau dan hati terguncang. Merasa hidup tidak mati pun tidak.
 
Aira, 13 tahun, puteri keduanya, tak bersamanya. Aira entah dimana. Aira terseret arus banjir bandang yang menerjang Citengah, Rabu sore.
 
Rabu itu Arman bersama keluarga, berjumlah 15 orang sedang menikmati liburan lebaran.
 
 
Mereka menginap di vila River In. Sore itu hujan deras mengusik suasana liburan mereka.
 
Lebih dari itu, hujan deras berubah menjadi banjir bandang. Keluarga Arman dan pengunjung Citengah lainnya juga terjebak di lokasi. Akses ke luar terhalang banjir bandang.
 
Yang membuat hati Arman dan keluarganya terguncang  adalah, Aira terseret arus banjir bandang.
 
Saat hujan itu Aira diantar kakaknya, 18 tahun, hendak mengambil barang dari mobil.
 
 
Aira terpeleset ke parit. Kakaknya sempat menolong, mengggapai tangan Aira.
 
Sesaat saling berpegangan. Aliran air semakin deras, pegangan tangan keduanya terlepas. Aira terseret, menghilang ke sungai yang lebih besar.
 
Kakak Aira pingsan.  Baru bisa mengabarkan kepada orang tuanya setengah jam kemudian, setelah siuman.
 
 
Sampai Jumat siang belum ada kabar tentang Aira. Petugas dari Basarnas, TNI, BPBD dan relawan masih terus melakukan pencarian.***
 

Editor: Aria Zetra

Sumber: adik bupati sumedang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x