Network
PR CIREBON - Seekor domba di Bandung mendadak menghebohkan masyarakat sekitar usai domba itu menumbuhkan hal yang tak biasa di area kepalanya.
Apabila dilihat sekilas, memang tak ada yang berbeda dari domba milik seorang warga bernama Oman yang tinggal di Kampung Girang Deukeut, Desa Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Namun, ini akan berubah usai pengamatan jeli dilakukan terhadap area kepala domba. Pasalnya, domba yang diketahui berumur satu setengah tahun ini memiliki empat buah tanduk.
Baca Juga: Rapid Test Dikenakan Biaya, DPRD: Seharusnya Gratis
Seperti yang diberitakan PR Depok, Empat buah tanduk itu digambarkan dengan sepasang tanduk tumbuh ke atas, sedangkan dua tanduk lainnya tumbuh ke samping searah dengan daun telinga.
Telak saja, domba ini tumbuh dengan penampilan berbeda dengan domba lain yang pada umumnya hanya memiliki dua tanduk.
Dituturkan Oman, domba bertanduk 4 ini sudah dipelihara sejak masih dalam kandungan ibunya, sehingga tidak mungkin untuk dilepas, bahkan dengan harga fantastis.
Baca Juga: Beredar Foto Kemunculan Sepatu Berlogo Palu Arit Lambang PKI, Simak Faktanya
"Dulu punya kambing, nah punya kambing lagi hamil terus melahirkan, tiba-tiba anaknya tanduknya empat gitu. Sama bapak langsung dipelihara dan banyak yang mau beli, dan menawar, namun sama bapak enggak dijual," kata Oman seperti yang disampaikan pada RRI.
Sejauh ini, domba bertandung empat milik Oman sudah mendapatkan sejumlah tawaran dari berbagai orang dengan angka yang menyentuh belasan juta rupiah.
"Sampai dua kali sudah ada yang tawar, tetapi sekarang mah masih sayang untuk dijual. Pertama ditawar 9 juta langsung 12 juta," ungkap Oman.
Baca Juga: Hari Ini 45 Tahun Lalu: Indonesia Raih Piala Uber Pertama, Suasana Haru Selimuti Istora Senayan
Namun begitu, harga yang cukup fantastis, ternyata tidak membuat Oman berkeinginan menjual domba miliknya, karena ia pun masih ingin merawat domba langkanya itu.
Sementara itu, seorang pengamat domba asal Kabupaten Bandung Tata Irawan memastikan bahwa domba bertanduk empat itu lahir dari kelainan genetik.
Atas keunikannya, tidak heran banyak kolektor yang tertarik untuk membelinya, meski harus merogoh kocek lebih dalam.
Baca Juga: Protes Dua Petugas Dihukum Cuti Tanpa Gaji Usai Dorong Pria Tua, 57 Perwira Polisi Pilih Keluar
"Sesungguhnya kalau sepengetahuan saya ini sudah sering terjadi ya. Beberapa tahun ke belakang juga sudah ada sudah banyak tapi biasanya hanya satu kali saja. Tapi kalau turun-temurun mungkin bisa dikonsultasikan dengan teman-teman dari Dinas Pertanian," jelas Irawan menutup pernyataan.***(Bayu Nurulah)
