Cerita di Balik Kesembuhan Pasien ke-11 Virus Corona di Jawa Barat

- 3 April 2020, 11:13 WIB
Ilustrasi corona virus |
Ilustrasi corona virus | /pixabay

Sebelum dinyatakan positif Covid-19, kata Yusuf, ia tak mengalami gejala-gejala terinfeksi Severe Acute Respiratory Syndrome Virus (SARS-CoV-2) yang merupakan virus penyebab Covid-19. Ini dikarenakan ia memiliki interaksi sosial tinggi dan rentan terpapar virus.

Oleh karena itu, Yusuf pun mengikuti proaktif tes yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar pada Minggu, 14 Maret 2020.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Cirebon, Jumat 3 April 2020: Losari dan Lemahwunguk Diterpa Hujan Ringan

Hasilnya sudah bisa ditebak, ia resmi menjadi pasien positif Covid-19 ke-11 di Jabar. Namun begitu, ia tak langsung pergi ke rumah sakit, karena saat itu kamar isolasi sedang penuh.

"Saya pasien positif ke-11 di Jabar. Saya tidak langsung ke rumah sakit, bukan karena apa-apa, cuma kamar isolasinya penuh," ucapnya.

Namun demikian, keesokkan harinya ia dijemput petugas medis berpakaian APD lengkap. Yusuf mematuhi dengan masuk dalam mobil ambulans yang menjemputnya dan tak mengatakan apapun.

Baca Juga: Terapkan Social Distancing, Warga Kota Cirebon Tetap Produktif dengan Latihan Membatik

"Saya dijemput pakai ambulans lengkap (sehari setelah dinyatakan positif). Supir dan pendamping semua pakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap. Saya masuk ambulans dan tidak berbicara apapun," imbuhnya.

Menurut Yusuf, tenaga kesehatan yang menangani Covid-19 paham betul akan prosedur medis. Dimulai proses penjemputan sampai perawatan. Selain itu, dokter dan perawat rutin menginformasikan beberapa hal penting soal Covid-19.

"Kemudian, dokter dan perawat, ngecek suhu, oksigen, itu dua kali satu hari. Cek darah dan macam-macam tiga hari sekali. Cek juga apakah ada pneumonia," katanya.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Pemprov Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x