"Dari 73 orang petugas medis itu, 40 di antaranya menunjukkan gejala batuk, pilek, dan demam. Sedangkan, tanpa gejala 33 orang. Kemudian ada keluarga dari petuga medis RS Mitra Keluarga satu orang," tutur Hardiono.
Sementara itu, sejak awal Januari saat Covid-19 mulai berkembang, Pemerintah Depok langsung melakukan langkah antisipasi.
Diawali dengan melakukan koordinasi bersama Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan Jawa Barat terkait penanganan Covid-19. Lalu diikuti dengan dikeluarkannya surat edaran Nomor:445/0404/SURVIM sebagai kewaspadaan terhadap Covid-19.
Idris juga mengintruksikan Direktur Rumah Sakit di Kota Depok dan Kepala Unit Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas seluruh Kota Depok untuk melakukan upaya pencegahan dan antisipasi munculnya kasus pneumonia berat tersebut.
Baca Juga: Gelar KRYD di Kawasan Kedawung Cirebon, Petugas Temukan 14 Remaja Bukan Pasutri di Dalam Kamar Kos
"Kami juga melakukan sosialisasi terkait gejala dan antisipasi terhadap Covid-19. Salah satuya lakukan tindakan antisipasi dengan rajin mencuci tangan" katanya.
Selain itu, Idris juga mengimbau warga Depok untuk segera berhenti merokok karena dapat berdampak buruk pada sistem kekebalan imun.
"Sistem imun kita menurun karena merokok. Kalau bisa sementara stop merokok. Virus ini akan menyerang saat tubuh kita lemah. Makan juga yang sehat. Ini antisipasinya," lanjutnya.
Baca Juga: Bunuh Dua Petugas Patroli Pencegah Virus Corona, Seorang Pria di Tiongkok Dijatuhi Hukuman Mati
Mengakhiri konferensi pers, Idris meminta kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan dan kebugaran fisik agar imunitas tubuh selalu sehat dan kuat.