Pasca Longsor yang Melanda Desa Cihanjuang Sumedang, 26 Warga Masih Dinyatakan Hilang

- 12 Januari 2021, 16:05 WIB
Kondisi pemukiman warga yang terkena longsor. Longsor  yang terjadi di Cimanggung Sumedang membuat 26 warga masih dinyatakan hilang.*
Kondisi pemukiman warga yang terkena longsor. Longsor yang terjadi di Cimanggung Sumedang membuat 26 warga masih dinyatakan hilang.* /dok. bnpb.go.id/.*/bnpb.go.id

PR CIREBON- Akibat musibah tanah longsor yang terjadi di Desa Cihanjuang, Sumedang, Jawa Barat pada Sabtu, 9 Januari 2021 lalu, sebanyak 26 warga masih dinyatakan hilang. 

Hingga saat ini, evakuasi terhadap korban di lokasi bencana longsor di Desa Cihanjuang masih terus dilakukan oleh tim gabungan.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB pada Senin, 11 Januari 2021, pukul 23.53 WIB, sebanyak 13 warga yang tertimbun longsor di Desa Cihanjuang telah berhasil dievakuasi oleh tim gabungan yang dipimpin oleh Basarnas.

Baca Juga: Bantu Evakuasi Longsor Sumedang, Ridwan Kamil: Korban akan Dipindahkan ke Pemukiman Baru

Sementara, dampak korban luka-luka tercatat adanya warga luka berat 3 orang, luka ringan 26 orang dan hilang 26 orang. Sedangkan warga yang terdampak, mereka mengungsi secara tersebar di rumah penduduk.

Sedangkan kerugian materiil, BPBD Kabupaten Sumedang menginformasikan 14 unit rumah dan 11 unit tempat ibadah rusak berat.

Dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari laman BNPB, dampak tersebut disebabkan oleh tanah longsor yang terjadi pada pukul 16.00 WIB dan disusul longsoran berikutnya pada pukul 19.00 WIB.

Baca Juga: 27 Orang Belum Ditemukan, Longsor Susulan di Sumedang Berpotensi Terjadi

Longsor pertama dipicu oleh intensitas hujan tinggi dan struktur yang tanah labil.

Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Tanah Longsor menginformasikan proses evakuasi terkendala cuaca hujan di sekitar lokasi bencana.

Hujan yang turun sangat berpengaruh pada kondisi tanah sehingga tim gabungan dengan cermat untuk memantau gerakan tanah. 

Baca Juga: Longsor di Cihanjuang Makan Korban Jiwa, Petugas Pendata Tewas Tertimbun Longsoran

Proses evakuasi sempat dihentikan sementara karena kondisi hujan.

Di samping itu, jalur evakuasi melalui mobil ambulans terkendala dengan akses jalan sempit dan pergerakan orang.

Pemerintah Kabupaten Sumedang telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan longsor pada 9 - 29 Januari 2021.

Baca Juga: Longsor Terjadi di Sumedang 11 Orang Tewas, Diduga Masih Ada Korban yang Tertimbun

Penetapan status ini dikeluarkan melalui SK Bupati Nomor 21 Tahun 2021 tentang penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Kecamatan Cimanggung dan Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang.

Dalam merespons kondisi darurat, BNPB memberikan bantuan logistik berupa masker dan makanan siap saji.

Selain bantuan logistik, BNPB juga menyerahkan  bantuan dana siap pakai (DSP) pada Minggu, 10 Januari 2021.

Baca Juga: Mang Oded Positif Covid-19, Gubernur Ridwan Kamil: Lekas Pulih dan Kembali Melayani Masyarakat

Kepala BNPB Doni Monardo menyerahkan kepada Bupati Sumedang bantuan DSP sebesar Rp 1 miliar.

Diketahui, dari jumlah korban meninggal, Danramil Kecamatan Cimanggung Kapt Inf Setio Pribadi dan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sumedang turut menjadi korban.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: bnpb.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x