Network
PR CIREBON - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat mengatakan, jika mereka tengah menangani adanya dua laporan dugaan politik uang menjelang dilaksanakan Pemilihan Bupati Indramayu oleh salah satu pasangan calon.
Zaki Hilmi selaku Koordinator Divisi Pengawasan Pemilu Bawaslu Jawa Barat menduga pembagian uang oleh tim dari salah satu paslon itu dilakukan pada malam hari menjelang hari pencoblosan, Rabu 9 Desember 2020. Kasus tersebut, katanya, terletak di dua kecamatan yang ada di Kabupaten Indramayu.
Saat pelaporan, kata dia, ditemukan 20 amplop berisi uang. Amplop tersebut, kata dia, diduga telah dibagikan kepada pemilih saat itu.
Baca Juga: Mengenang Sosok KH Noer Muhammad Iskandar, Kyai yang Tidak Kenal Lelah dalam Berjuang
"Ada yang nominalnya Rp25 ribu, ada yang Rp20 ribu, itu di dalam satu amplop ya, karena waktu itu diketahui tertangkapnya membawa amplop," ujar Zaki di Bandung, Jawa Barat pada Minggu 13 Desember 2020, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.
Dia mengapresiasi para pelapor yang sudah aktif dalam mencegah penyimpangan aturan dalam pemilu.
Selain temuan money politic, kata Zaki, pihaknya juga menemukan adanya aturan yang dilanggar saat proses pemungutan suara di dua Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Indramayu, sehingga dua TPS tersebut berada di Krangkeng dan Tugu Kidul. daerah direkomendasikan untuk mengadakan pemungutan suara ulang (PSU).
Baca Juga: Empat Pengancam Penggal Kepalanya Ditangkap, Mahfud MD: Saya Tidak Merasa Sedih Ataupun Senang
Namun, dia sendiri belum menyebutkan secara rinci paslon mana yang terlibat dengan politik uang itu.
"Paling lambat itu empat hari dilaksanakan setelah hari pencoblosan, dan hari ini KPU melaksanakan di dua tempat itu," ujar Zaki.***
