PLTS Terapung Terbesar di Dunia, Indonesia akan Punya di Purwakarta Jabar

- 11 Desember 2020, 06:56 WIB
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) /Esdm.go.id/

PR CIREBON - Pemerintah sedang membangun pembangkit listrik tenaga surya terapung (PLTS) berkapasitas 145 MW di Waduk Cirata, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Dengan kapasitas itu, PLTS terapung ini akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, bahkan yang ada di dunia.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana mengatakan, Waduk Cirata memiliki potensi EBT yang luar biasa. Pasalnya, selain PLTS terapung, Waduk Cirata juga memiliki pembangkit listrik tenaga air (PLTA) 1.008 MW terbesar di Indonesia dan nomor dua di Asia.

PLTA Cirata dan PLTS 1 MWp (pabrik penelitian) dikelola sepenuhnya oleh PT. Pembangkitan Jawa Bali (PJB). Tidak hanya itu, dalam program EBT-nya, PT. PJB juga mengelola PLTA Brantas 275 MW, PLTA Batang Toru 510 MW (tahap konstruksi), melaksanakan program pelaksanaan Biomassa Cofiring di PLTU yang dikelola, menjalankan program Dedieselisasi (studi kelayakan penggantian PLTD dengan PLTS) dan menginisiasi pembangunan PLTB di Indonesia.

Baca Juga: Polisi Tetapkan Rizieq Shihab Tersangka Kerumunan, Fadli Zon: Kapolda Ini Luar Biasa Gagahnya

“Kita tahu bahwa sebelum ada PLTA di Vietnam, PLTA Cirata ini merupakan yang terbesar se-Asia Tenggara, dan sebentar lagi kita akan menyakskan bersama akan dibangun PLTS Terapung terbesar di dunia. Ini merupakan sebuah terobosan, karena kita akan menggunakan dua energi terbarukan dari sumber yang berbeda tapi masih di satu wilayah," kata Dadan, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Iksan Asaad, Direktur Mega Proyek PT. PLN (Persero) turut hadir di Waduk Cirata untuk meyampaikan bahwa proyek terbaru akan segera dibangun PLTS Terapung Cirata hasil kerjasama Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA), yang akan dijalankan Konsorsium anak usaha PLN, yaitu PJB (share 51 persen) dengan perusahaan asal UEA, Masdar (share 49 persen), dengan nama Pembangkitan Jawa Bali Masdar Solar Energy (PMSE).

Pembangunan PLTS terapung tersebut akan dimulai pada triwulan I tahun 2021 dan ditargetkan selesai dan beroperasi (Commercial Operation Date/COD) pada triwulan IV tahun 2022.

Baca Juga: Habib Rizieq Jadi Tersangka Kasus Kerumunan Petamburan, MUI: Hukum Harus Mendidik, Bukan Membidik

“Ini merupakan inovasi dari teman-teman PJB agar harganya bisa lebih efisien, ini harganya 8,5 sen. Kedepan dengan semakin massif nya teknologi, kita harapkan harganya bisa lebih rendah lagi serta bisa berkontribusi untuk mempercepat target bauran EBT sebesar 23 persen di tahun 2025," kata Iksan.

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x