Ade Yasin Buka Suara Perihal Pencopotan Kapolres Bogor, AKB Roland Sosok Humanis

- 24 November 2020, 10:34 WIB
Arsip-Bupati Bogor Ade Yasin bersama Kapolres Bogor AKBP Roland Ronaldy saat meninjau kesiapan RSUD Cibinong untuk penanganan pasien Covid-19.
Arsip-Bupati Bogor Ade Yasin bersama Kapolres Bogor AKBP Roland Ronaldy saat meninjau kesiapan RSUD Cibinong untuk penanganan pasien Covid-19. /ANTARA/M Fikri Setiawan/ANTARA


PR CIREBON – Ade Yasin selaku Bupati Bogor buka suara mengenai pencopotan AKBP Roland Ronaldy dari jabatan Kapolres Bogor, akibat kerumunan yang digelar oleh Front Pembela Islam (FPI) di Megamendung, Kabupaten Bogor pada Jumat, 13 November 2020. Kerumunan yang terjadi di Megamendung, Kabupaten Bogor membuat heboh publik.

Pasalnya pada kerumunan itu timbul dugaan atas pelanggaran terhadap protokol kesehatan yang tidak secara disiplin dipatuhi. Terkait kerumunan tersebut, Polri memanggil sejumlah tokoh dan pejabat untuk dimintai keterangan.

"Kondusivitas Kabupaten Bogor terjaga dengan kehadiran beliau. Masyarakat Bogor merasa kehilangan, dengan sosok beliau yang diterima semua kalangan," ujar Ade Yasin saat dihubungi di Bogor, Senin, 23 November 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari ANTARA.

Baca Juga: Warga Berbondong-Bondong Mencairkan Dana Banpres, BNI Cabang Painan Dipanggil Satgas Covid-19

Ade Yasin berpendapat, kendati pada saat itu Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor tidak menerima permohonan izin dari penyelenggara kegiatan, tapi ia bersama kapolres dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bogor mengaku tetap berkoordinasi.

"Beliau AKBP Roland sosok humanis, selalu sinergis dengan forkopimda dalam menangani permasalahan, khususnya Covid-19," kata Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor itu pula.

Bupati Ade Yasin menuturkan, saat itu Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor sudah melakukan upaya preventif dengan menyiagakan petugas gabungan pada acara peletakan batu pertama masjid di Pondok Pesantren Agrokultural Markaz Syariat yang berlokasi di Bogor yang dihadiri Imam Besar FPI Rizieq Shihab.

Baca Juga: Teka-teki Video Syur Mirip Gisel, Yusril: Polri Kini Fokus Pada Pelaku Utama

Dirinya pun mengaku akan memenuhi panggilan Polda Jabar setelah sembuh dari Covid-19, untuk memberikan klarifikasi terkait kerumunan yang terjadi di Megamendung, Bogor.

Ade Yasin beserta putri sulungnya Nadia Hasna Humairah terkonfirmasi Covid-19 sejak Rabu, 18 November 2020, setelah melakukan tes usap atau swab test pada Minggu, 15 November 2020.

Baik keduanya kini melakukan isolasi mandiri bersama di sebuah kamar di kediamannya, Pendopo Bupati, Cibinong, Kabupaten Bogor.

Baca Juga: Usut Kasus Millen Cyrus, Dua Orang Pengedar Sabu-Sabu Jadi Buronan Polisi

Sebelumnya Bupati Ade Yasin menegaskan pihaknya akan memberikan sanksi tegas jika masih banyak masyarakat melanggar aturan terhadap pelanggaran protokol kesehatan di Kabupaten Bogor Jawa Barat.

"Ini akan menghambat kerja kami, tolong masa sih saya harus keras kepada pelanggar? Kalau memang perlu sanksi kami akan sanksi," ujarnya.

Menurutnya, pelanggaran kerap ditemukan oleh petugas yang mengawasi di pos-pos penjagaan. Beberapa pelanggaran oleh warga itu, seperti tidak mengenakan masker, tidak menjaga jarak, tidak rutin mencuci tangan serta posisi duduk di mobil yang tidak sesuai protokol pencegahan penyebaran virus corona jenis baru atau Covid-19.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x