Dapat Jatah Nasi Bungkus 1 hari Sekali, Korban Gempa di Kampung Buniaga Desa Ciherang Berjuang Sendiri

26 Februari 2023, 13:10 WIB
Suasaana pengungsi di Kampung Buniaga Desa Ciherang Kec. Pacet Kab. Cianjur, Sabtu 18 Februari 2023 /Uyun Achadiat/

 SABACIREBON - Bupati Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman, memastikan stok pangan untuk penyintas gempa akan tercukupi selama bulan Ramadhan sampai habis Lebaran yang akan disalurkan berdasarkan hitungan jiwa terdampak.

"Sampai saat ini, Pemkab Cianjur masih menggencarkan berbagai upaya agar Kabupaten Cianjur kembali bangkit pasca musibah gempa, termasuk aktifitas perekonomian warga kembali pulih," kata Herman di depan ratusan kepala desa, di Cianjur, Kamis 23 Februari 2023.

Herman mengungkapkan saat ini warga sangat membutuhkan pangan untuk keberlanjutan hidupnya karena sebagian besar masih tinggal di posko pengungsian sambil menunggu bantuan pemerintah dicairkan, sehingga memasuki bulan puasa kebutuhan pangan akan dipenuhi pemerintah.

Baca Juga: Memakmurkan Masjid : Usai Salat Subuh, Jemaah Al Ikwan akan Memperoleh Ayam Gelondongan

"Warga penyintas gempa tidak boleh ada yang tidak punya sembako, kita siapkan dan akan disalurkan melalui dinas penghubung atau melalui desa. Sehingga saat berpuasa, warga dapat menjalankan ibadah dengan tenang," katanya.

Ketua DPC Apdesi Kabupaten Cianjur, Beni Irawan, mengatakan Bupati Cianjur telah menyampaikan selama bulan puasa kebutuhan pangan warga akan ditanggung pemerintah daerah yang penyalurannya langsung ke desa sesuai hitungan jiwa bukan kepala keluarga.

Baca Juga: Sudah Bersihkah hati kita..? Begini Cara Mengetahui Kesehatan Hati Kita, Menurut Aa Gym

"Hitungannya bukan kepala keluarga lagi tetapi hitungan orang atau jiwa, sehingga warga korban gempa akan mendapat bantuan selama satu bulan penuh sampai Lebaran menjelang," katanya.

Pihaknya, ungkap Beni, sepakat dengan Pemkab Cianjur agar kepala desa satu pemikiran untuk memajukan Kabupaten Cianjur serta menjaga iklim yang kondusif agar warga terdampak dapat pulih dengan cepat.

"Kami perangkat desa dalam hal ini kepala desa dan aparatur siap menjalankan visi dan misi yang sama dengan Bupati Cianjur, agar warga Cianjur kembali pulih dan tidak larut dalam kesedihan," katanya.

 Baca Juga: Ketua IPW Sugeng : Penangkapan Dirut PT CLM oleh Polda Sulsel Diduga Kuat Sebagai Upaya Kriminalisasi

Kondisi Terbalik

 Namun berdasarkan pantauan Sabtu 18 Februari 2023 di hunian sementara di Kampung Buniaga Desa Ciherang Kec. Pacet Cianjur, kondisinya berbanding terbalik dengan apa yang diungkapkan.

Para penyintas gempa ini sudah harus berjuang untuk makan dan menghidupi keluarganya. “Yang masih ada adalah nasi bungkus setiap hari satu kali,” tutur Heri, seorang tokoh masyarakat.

 Baca Juga: Korban dan Saksi aksi Kekerasan anak Pejabat Ditjen Pajak Minta Perlindungan LPSK

Menurut Heri yang didampingi ketua Rt dan Ketua DKM setempat, yang masih ada Dapur Umum, dapur mandiri yang bahannya didrop dari Kementerian Sosial dan diolah oleh warga secara bergntian.

 “Tiap hari ada sekitar 800 nasi bungkus. Satu kali tiap harinya,” tutur Heri dalam obrolan di Mushola Darurat di Kampung Buniaga. Mushola dibangun oleh Badan Kerja Sama Antar Masjid, bukan oleh pemerintah daerah.

 Warga terdampak gempa yang masih tinggal di hunian sementara mempertanyakan bantuan pemerintah yang masih belum cair, terutama untuk yang rumahnya rusak berat.

 Baca Juga: Kucing Sphynx Tak Berbulu Diperlakukan Kejam Ditato Geng Kriminal dalam Penjara

“Warga pada heran, yang rusak ringan dan sedang sudah mendapat bantuan, meski baru sepertiganya. Tapi yang rusak berat sama sekali belum ada,” tuturnya. Penggantian untuk yang rusak ringan Rp 15 Juta, rusak sedang Rp 30 juta dan rusak berat Rp 60 juta.

 Heri menyebut, warga yang rumahnya rusak berat berharap bantuan segera dicairkan dan tidak menghendaki rumahnya dibangun oleh pengembang dan sejenisnya.

Baca Juga: Nasehat Imam Syafi'i : ‘Singa tak Pantas Meladeni Seekor Anjing.’

 “Sejumlah warga yang rumahnyaa rusak berat, yang rumahnya dibangun pemerintah melalui pemborong, akan menolak menerima, karena kualitas sangat di ragukan. Namanya juga pemborong, pasti harus untung dan pasti pula berdampak pada kualitas,” tuturnya.

Heri dan tokoh warga kampung Buniaga berharap agar Bupati Cianjur jangan seratus persen percaya laporan aparatnya, paling tidak contohnya tengoklah pengungsi di kampung Buniaga. ***

***

Editor: Uyun Achadiat

Sumber: Antara liputan

Tags

Terkini

Terpopuler