Lebih dari 35 Aktivitas Gempa Terjadi di 2020, Jawa Barat Menjadi Daerah Paling Aktif Gempa di Jawa

22 Juli 2020, 08:43 WIB
Ilustrasi gempa bumi //Pixabay

PR CIREBON - Dalam dua tahun terakhir sejak tahun 2019, wilayah Provinsi Jawa Barat tercatat sebagai daerah yang paling aktif kejadian gempa bumi di Pulau Jawa berdasarkan catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Berdasarkan data sebaran akitivitas gempa di Pulau Jawa sejak 2019 tampak wilayah Jawa Barat merupakan kawasan dengan aktivitas seismisitas paling aktif," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Berdasarkan penjelasannya, aktivitas gempa di Jawa Barat tidak hanya terjadi di zona megathrust.

Baca Juga: Kabar Duka dari Keraton Kasepuhan Cirebon, Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat Meninggal Dunia

Aktivitas gempa juga terjadi karena frekuensi aktivitas gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif juga sangat tinggi.

Data BMKG menunjukkan sejak Januari 2020 hingga saat ini sudah terjadi lebih dari 35 aktivitas gempa di Jawa Barat dan Banten yang guncangannya dirasakan oleh masyarakat.

"Dengan meningkatnya aktivitas gempa bumi di wilayah ini maka warga sepatutnya perlu untuk selalu waspada. Warga harus memahami cara selamat saat terjadi gempa," kata dia.

Baca Juga: Sidik Jari di Pisau dan Luka Lebam Jasad Editor Metro TV Berhasil Diidentifikasi, Begini Hasilnya

Daryono lalu menjelaskan, aktivitas gempa sebenarnya tidak membunuh dan melukai, tetapi rumah tembok dengan struktur lemah dapat roboh dan menimpa penghuninya.

Sebelumnya pada Selasa, 21 Juli 2020 pukul 20.21 WIB wilayah Sukabumi, Jawa Barat diguncang gempa magnitudo 2,8.

Episenter terletak pada koordinat 7,02 LS dan 106,96 BT tepatnya di darat pada jarak 10 kilometer arah tenggara Kota Sukabumi pada kedalaman 9 kilometer.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya tampak bahwa gempa yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) di zona Sesar Cimandiri.

Baca Juga: Retas Penelitian Virus Corona hingga Curi Desain Senjata, Dua Warga Tiongkok Didakwa AS

Dalam beberapa tahun terakhir, wilayah Sukabumi dan Lebak memang mengalami peningkatan aktivitas gempa bumi.

"Karena wilayah Sukabumi dan Lebak adalah daerah rawan gempa maka wajib membangun bangunan tahan gempa," katanya.

Jika ada warga yang belum mampu membangun rumah tahan gempa dengan struktur yang kuat maka ada pilihan lain yaitu membangun rumah dari bahan ringan seperti kayu dan bambu yang bisa di desain dengan menarik.

"Inilah cara agar kita dapat harmoni dengan alam yang rawan gempa sehingga kita dapat selamat saat terjadi gempa," ujar Daryono.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler