Gempa Susulan di Cianjur masih Terjadi Meski Skalanya Menurun

27 November 2022, 08:10 WIB
Gambar bintang menunjukkan posisi gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. /Banda Geologi Kementerian ESDM./


SABACIREBON - Gempa bumi yang melanda kawasan Cianjur tampaknya masih belum berhenti.

Gempa susulan hampir setiap hari terjadi meski ada kecenderungan skala kekuatannya terus menurun.

Sebagaimana dilansir dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, gempa susulan terjadi hari ini Minggu 27 November 2022 pukul 04:20:01 WIB dengan skala Magnitudo 2.4.

Baca Juga: Alno Alkata Sabet Gelar Juara BGO Peranta Fella November 2022

Posisi gempa berada pada 6.84 Lintang Selatan dan 107.07 Bujur Timur dengan kedalaman 10 Km dan pusat gempa berada di darat 7 km Barat Daya Kab. Cianjur

Getaran terasa di Cianujur sendiri pada skala MMI (Modified Mercalli Intensity) II. Kemudian di Cilaku, Karangtengah, dan Warungkondang juga pada skala MMI II

Sedangkan pada 26 November 2022 gempa susulan di Cianjur terjadi pada pukul 19:44:10 WIB, pada posisi 6.81 LS 107.06 BT dengan skala Magnitudo 3.3.

Baca Juga: HOORI Si Wanita Cantik Buatan, Hidup bak Manusia Asli, Diluncurkan di Cina Sasarannya Para Jomblo

Kedalaman gempa 10 Km dan pusat gempa berada di darat 8 Km Barat Laut Kab. Cianjur

Getaran dengan skala MMI III terasa di Kec. Cianjur, Pacet, Mekarsari, Cijedil, Cipanas, Cugenang, dan Ciherang.

Faktor geologis

Mengutip penjelasan Bada Geologi Kementerian ESDM, lokasi pusat gempa bumi terletak di darat di wilayah Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.

Morfologi wilayah tersebut pada umumnya berupa dataran hingga dataran bergelombang, perbukitan bergelombang hingga terjal yang terletak pada bagian tenggara gunung api Gede.

Wilayah ini secara umum tersusun oleh endapan Kuarter berupa batuan rombakan gunung api muda (breksi gunung api, lava, tuff) dan aluvial sungai.

Baca Juga: 136 Pegolf Perebutkan Hadiah HiO 3 Mobil pada Pertandingan 105 Tahun Lapang Golf Dago Heritage 1917

Sebagian batuan rombakan gunung api muda tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter tersebut pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.

Selain itu pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan, berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.

Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif.

Keberadaan sesar aktif tersebut hingga kini belum diketahui dengan baik karakteristiknya dan lokasinya berada pada bagian timur laut zona sesar Cimandiri.***

 

Editor: Asep S. Bakrie

Sumber: BMK

Tags

Terkini

Terpopuler