Sesatkan Tim Pelacak Kontak, Karyawan Toko Pizza Akibatkan Lockdown pada 1,7 Juta Orang di Australia

- 21 November 2020, 14:49 WIB
Ilustrasi Pizza
Ilustrasi Pizza /Pexels/Sydney Troxell

PR CIREBON - Seorang karyawan toko pizza di Australia kedapatan mengirimkan virus corona segar dan panas kepada pelanggan minggu ini, 21 November 2020.

Australia Selatan memulai enam hari pertama lockdown pada hari Rabu, setelah pejabat lokal mengonfirmasi lusinan kasus baru virus, lonjakan yang belum pernah dilihat negara bagian yang berpenduduk 1,7 juta orang sejak April.

Woodville Pizza Bar, di Adelaide, dinobatkan sebagai hot spot oleh pelacak kontak setelah mengetahui bahwa pasien Covid-19 yang diduga sangat menular telah mengunjungi restoran tersebut.

Baca Juga: Waspada Aktivitas Siklonik Bagi 28 Daerah di Indonesia, BMKG: Cuaca Ekstrem dengan Banyak Awan Hitam

Tetapi setelah penyelidikan lebih lanjut, komisaris polisi setempat Grant Stevens mengakui pada hari Jumat bahwa penyebar superspreade itu sebenarnya adalah seorang karyawan di restoran tersebut. Perdana Menteri Australia Selatan Steven Marshall menyalahkan kecerobohan pekerja yang tidak disebutkan namanya itu.

“Pelacak kontak kesehatan SA menemukan bahwa salah satu kontak dekat yang terkait dengan Woodville Pizza Bar sengaja menyesatkan tim pelacak kontak,” kata Marshall dalam konferensi pers. 

“Kami sekarang tahu bahwa mereka berbohong," ujarnya lagi.

Akibatnya, aturan tinggal di rumah negara bagian akan dicabut pada Sabtu tengah malam.

“Mengatakan bahwa saya marah tentang tindakan individu ini adalah pernyataan yang sangat meremehkan,” ucapnya lanjutnya. 
 
 
Menurutnya tindakan egois individu ini telah membuat seluruh negara berada dalam situasi yang sangat sulit. 
 
"Tindakannya telah mempengaruhi bisnis, individu, grup keluarga, dan sama sekali, sama sekali tidak dapat diterima," katanya.

Otoritas lokal juga membela keputusan cepat mereka untuk menutup bisnis lokal tersebut awal pekan ini. Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari New York Post.

"Kami berusaha keras dan kami akan pergi lebih awal. Waktu sangat penting dan kita harus bertindak cepat dan tegas," kata Marshall kepada wartawan ABC Australia pada saat itu.

 
Mereka juga mengatakan pelaku toko pizza akan menghindari denda atau biaya, tetapi berencana untuk terus menyelidiki kontak karyawan.

“Ini berdampak besar pada komunitas kami. Kehidupan orang-orang telah berubah sebagai akibat dari informasi yang membawa kami ke tindakan yang sekarang tidak dibenarkan dalam situasi tersebut. Kami sekarang mengambil tindakan untuk mengubahnya," kata Stevens.

Australia telah mendapatkan reputasi untuk pembatasan lockdown yang sangat ketat, di mana bahkan pemilik hewan peliharaan dilarang membawa anjing mereka berjalan-jalan.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x