Paling Rentan Risiko Covid-19, AstraZeneca Sebut Vaksin Mereka Memberikan Hasil Positif pada Lansia

- 19 November 2020, 21:03 WIB
 ilustrasi vaksin covid-19.
ilustrasi vaksin covid-19. /fernandozhiminaicela/Pixabay


PR CIREBON –  Vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford, Inggris, menghasilkan respons kekebalan yang kuat pada orang yang lanjut usia, memberikan harapan dapat melindungi beberapa dari mereka yang paling rentan terhadap penyakit.

Data yang diterbitkan secara lengkap di jurnal medis The Lancet pada Kamis, 19 November, menunjukkan bahwa orang-orang yang berusia di atas 70 tahun, yang berisiko lebih tinggi terkena penyakit serius dan kematian akibat Covid-19, dapat membangun kekebalan yang kuat lewat vaksin tersebut.

"Respon antibodi dan sel T yang kuat yang terlihat pada lansia dalam penelitian kami sangat menggembirakan," kata Maheshi Ramasamy, seorang konsultan dan peneliti bersama di Oxford Vaccine Group, dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.

Baca Juga: Singgung Ketegasan Pemrov DKI soal Keramaian, Ketua DPRD: Covid-19 ini Bukan Main-main

"Populasi yang paling berisiko terkena penyakit Covid-19 serius termasuk orang-orang dengan kondisi kesehatan yang ada dan orang yang lanjut usia. Kami berharap ini berarti vaksin kami akan membantu melindungi beberapa orang yang paling rentan di masyarakat, tetapi penelitian lebih lanjut akan diperlukan sebelum bisa dipastikan," lanjutnya.

Uji coba tahap akhir, atau Fase III, sedang berlangsung untuk mengkonfirmasi temuan tersebut dan untuk menguji apakah vaksin melindungi terhadap infeksi virus Corona pada berbagai orang, termasuk orang dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya.

Kandidat vaksin Oxford-AstraZeneca Covid-19, yang disebut AZD1222 atau ChAdOx1 nCoV-19, telah berada di antara pelopor dalam upaya global untuk mengembangkan vaksin untuk melindungi dari infeksi virus Corona baru.

Baca Juga: Sebagai Penduduk Terbanyak, Jabar Diproyeksikan Jadi Daerah Percontohan Penanganan Covid-19

Tetapi pembuat vaksin saingannya Pfizer, BioNTech dan Moderna dalam 10 hari terakhir menjadi semakin maju, merilis data dari uji coba vaksin Covid-19 tahap akhir yang menunjukkan kemanjuran lebih dari 90 persen.

Berbeda dengan suntikan Pfizer-BioNTech dan Moderna, keduanya menggunakan teknologi baru yang dikenal sebagai messenger RNA (mRNA), suntikan percobaan AstraZeneca adalah vaksin vektor virus yang dibuat dari versi lemah dari virus flu biasa yang ditemukan pada simpanse.

Uji coba Tahap II yang dilaporkan di The Lancet melibatkan total 560 sukarelawan sehat, dengan 160 orang berusia 18 hingga 55 tahun, 160 berusia 56 hingga 69 tahun, dan sisanya 240 berusia 70 tahun atau lebih.

Baca Juga: Pengacara Jrx SID: Kami Pikir Vonis yang Diberikan Tidak Memenuhi Unsur Keadilan

Relawan mendapat dua dosis vaksin atau plasebo, dan tidak ada efek samping serius yang terkait dengan vaksin AZD1222 yang dilaporkan.

AstraZeneca telah menandatangani beberapa kesepakatan pasokan dan manufaktur dengan perusahaan dan pemerintah di seluruh dunia saat hampir melaporkan hasil uji coba tahap akhir.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x