Gencar Cabut Blokade Qatar, Selama Trump Menjabat Akan Jadi Prioritas

- 17 November 2020, 16:27 WIB
Ilustrasi bendera Qatar
Ilustrasi bendera Qatar /pixabay

PR CIREBON - Pemerintahan Presiden Donald Trump sedang bekerja untuk mencabut blokade Teluk, yang telah berlangsung selama tiga tahun di Qatar dalam sisa masa kerjanya, 70 hari ke depan, 17 November 2020.

Qatar telah berada di bawah blokade udara, darat dan laut yang diberlakukan oleh sesama anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC), Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain serta Mesir non-anggota GCC, sejak Juni 2017.

Negara-negara pemblokir memutuskan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Doha, mengklaim karena Qatar mendukung terorisme, dan bahwa hubungannya dengan Iran terlalu dekat.

Baca Juga: Naik Meski Diintai Covid-19, Gaikindo: Penjualan Mobil di Indonesia Hanya Naik 1 Persen

Qatar dengan keras menolak tuduhan tersebut dengan mengatakan tidak ada pembenaran yang sah, untuk memutuskan hubungan.

Penasihat Keamanan Nasional AS Robert O'Brien mengatakan dia berharap "jembatan udara", yang memungkinkan penerbangan ke dan dari Qatar melewati Arab Saudi dan Bahrain, akan dibangun selama beberapa minggu mendatang.

“Saya ingin hal itu diselesaikan sebelumnya, jika kita akhirnya meninggalkan kantor, saya ingin menyelesaikannya dalam 70 hari ke depan. Dan saya pikir ada kemungkinan untuk itu," kata O'Brien, saat wawancara dengan The Hill di Forum Keamanan Global 2020 yang berlangsung minggu lalu.

Baca Juga: LBP Sayangkan Kerumunan Abaikan Prokes di Jakarta, Sayangkan Juga Para Pejabat Turut Hadir Dilokasi

Pernyataan O'Brien mengikuti komentar optimis lainnya baru-baru ini dari pejabat pemerintahan Trump, bahwa krisis Teluk dapat diselesaikan sebagai bagian dari upaya Washington untuk mengisolasi Iran.

Halaman:

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x