Antisipasi Krisis Covid-19 Lebih Besar, Korea Selatan Perketat Aturan Jaga Jarak

- 17 November 2020, 14:31 WIB
ILUSTRASI menjaga jarak.*
ILUSTRASI menjaga jarak.* /pixabay
PR CIREBON – Setelah sebelumnya dinobatkan sebagai negara yang cukup sukses dalam menangani pandemi, kini Korea Selatan mengalami lonjakan kasus tinggi dari awal September lalu terutama di daerah Ibu kota, Seoul.
 
Menanggapi hal tersebut Perdana Menteri Korea Selatan, Chung Sye-kyun memutuskan untuk memperketat aturan jaga jarak sosial di wilayah Seoul.
 
Aturan tersebut akan melarang pertemuan publik 100 orang lebih, membatasi layanan keagamaan dan penonton turnamen olahraga hingga kapasitas 30 persen, serta mewajibkan fasilitas berisiko tinggi seperti kelab dan bar karaoke memperluas jarak di antara para tamu.
 
 
Keputusan itu diambil setelah jumlah kasus harian Covid-19 berada di atas angka 200 selama tiga hari berturut-turut pada Senin, yang tertinggi sejak awal September. 
 
Kondisi itu diperparah dengan sejumlah wabah klaster yang berasal dari kantor, fasilitas medis dan pertemuan kecil di daerah Seoul yang padat penduduk.
"Upaya anti-virus corona kami sedang menghadapi krisis, dan situasinya sangat serius di wilayah metropolitan Seoul," kata Chung seraya memperingatkan bahwa separuh dari 52 juta penduduk Korsel tinggal di wilayah tersebut.
 
"Keputusan hari ini akan menyebabkan ketidaknyamanan yang lebih besar dalam kehidupan sehari-hari kami, namun, berdasarkan pengalaman, kami semua tahu bahwa akan muncul krisis yang lebih besar jika kami tidak bertindak sekarang."
 
 
Korea Selatan menyadari dampak dari diperketatnya aturan jaga jarak tesebut. Namun menurutnya, jika aturan tidak diperketat dan lonjakan kasus semakin naik, maka dapat dipastikan akan terjadi krisis yang lebih besar.
 
Oleh karena itu Satgas Covid-19 Korea Selatan memutuskan kebijakan ini demi menghindari krisis yang lebih besar.***
 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x