Pelaku Serangan di Pemakaman Jeddah Terjawab, ISIS Klaim Sengaja Tanam Bom saat Diplomat Kumpul

- 13 November 2020, 09:00 WIB
Ilustrasi Terroris ISIS di Mozambik.
Ilustrasi Terroris ISIS di Mozambik. /Daily Mail/

PR CIREBON – Organisasi teroris ISIS mengaku bertanggung jawab pada Kamis, 12 November atas ledakan bom yang melanda peringatan Perang Dunia I di pemakaman non Muslim di Jeddah, Arab Saudi dan melukai dua orang.

Sebuah pernyataan oleh kelompok ekstremis di saluran Telegramnya mengatakan pejuang ISIS telah menanam alat peledak di pemakaman di kota Jeddah pada Rabu, tempat para diplomat Eropa berkumpul.

Kelompok itu menambahkan bahwa serangan yang melukai sedikitnya dua orang pada pertemuan yang dihadiri oleh diplomat asing tersebut dilakukan untuk mendukung Nabi Muhammad.

Baca Juga: Prihatin Banyak Siswa Mulai Bekerja, PGRI Desak Pembelajaran Tatap Muka Segera Dilakukan

Pengeboman hari Rabu tersebut terjadi kurang dari sebulan setelah seorang penjaga di konsulat Prancis di Jeddah terluka oleh seorang Saudi yang bersenjatakan pisau, di tengah kemarahan umat Islam atas kartun satir Nabi Muhammad.

Para diplomat dari Prancis, Yunani, Italia, Inggris, dan Amerika Serikat telah menghadiri upacara peringatan Hari Gencatan Senjata di kota pelabuhan Laut Merah Jeddah, kata kedutaan mereka dalam pernyataan bersama.

Mereka mengutuk serangan itu sebagai tindakan pengecut.

“Seorang polisi Yunani yang tinggal di Arab Saudi terluka,” kata sumber diplomatik Yunani, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Straits Times, dan seorang warga Inggris juga diyakini terluka dalam pemboman itu.

Baca Juga: Kecam Serangan di Pemakaman Jeddah, Solidaritas Penuh Dataran Arab untuk Kerajaan Saudi

Selain itu, seorang polisi Saudi juga menderita luka ringan.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: straits times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x