PR CIREBON - Belakangan ini, negara Prancis memang dihadapkan pada berbagai teror di mana-mana. Karena itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron meminta Eropa memperkuat perbatasannya untuk memblokir akses teroris.
Saya mendukung untuk perombakan mendalam Schengen untuk memikirkan ulang organisasinya dan memperkuat keamanan perbatasan bersama dengan kekuatan perbatasan yang layak," ujar Macron, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.
Selama ini diketahui bahwa Uni Eropa sendiri memiliki perbatasan terbuka yang disebut dengan kawasan Schengen.
Baca Juga: Tiongkok Cibir Klaim Kemenangan Trump di Pilpres AS, Netizen: Misinya Hancurkan Demokrasi Amerika
Macron sendiri mengatakan akan mempresentasikan proposalnya kepada Uni Eropa pada pertemuan di bulan Desember. Ini karena masalah perbatasan dan terorisme telah disoroti setelah serangan teroris di Prancis dan Australia.
Pelaku penyerangan di Nice masuk secara ilegal dari Italia. Di Wina, penembak pergi ke Slovakia karena ingin membeli misi.
"Risiko teroris ada di mana-mana," ujar Presiden Prancis tersebut.
Baca Juga: Tuduh Demokrat Curang Pilpres Tanpa Bukti, Donald Trump Dikritik Partainya Sendiri
Polisi sebagai penjaga perbatasan Prancis mengatakan banyak orang dari Aljazair dan Maroko telah mencoba memasuki Prancis sejak Juni lalu. Ini terjadi setelah pelonggaran pembatasan Covid-19 di perbatasan Prancis-Spanyol.
"Kita harus menunjang pertarungan kita melawan imigrasi ilegal dan penyelundup yang seringnya punya kaitan dengan terorisme," kata Macron.