ISIS Diduga Jadi Dalang Serangan Teror Wina, Austria Kerahkan 1.000 Personel Keamanan

- 3 November 2020, 19:23 WIB
Ilustrasi bendera Austria: Teror terjadi di Wina, Austria mengerahkan 1.000 personel keamanan untuk memburu para penyerang yang diduga dalangnya berasal dari ISIS.
Ilustrasi bendera Austria: Teror terjadi di Wina, Austria mengerahkan 1.000 personel keamanan untuk memburu para penyerang yang diduga dalangnya berasal dari ISIS. /Pixabay/Fachdozent./

PR CIREBON –  Serangan di Wina tengah, Austria, di mana orang-orang bersenjata menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai beberapa lainnya, dilakukan oleh setidaknya satu simpatisan ISIS, kata Menteri Dalam Negeri Austria Karl Nehammer pada Selasa, 2 November waktu setempat.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia, dalam konferensi pers yang disiarkan televisi di pagi hari, Nehammer mengulangi seruan agar publik tetap di rumah.

Penyerang, yang mengenakan sabuk bahan peledak yang ternyata palsu, ditembak hingga tewas oleh polisi.

Baca Juga: Meski Digelar Online, BTS Konfirmasi Hadir di Melon Music Awards 2020

Menurut Nehammer, seribu personel keamanan telah dikerahkan untuk memburu para penyerang lainnya, sementara negara-negara tetangga telah menawarkan bantuan.

"Kami mengalami serangan kemarin malam dari setidaknya satu teroris Islamis," kata Nehammer, menambahkan bahwa serangan itu merupakan upaya untuk melemahkan atau memecah belah masyarakat demokratis Austria.

"Austria selama lebih dari 75 tahun telah menjadi negara demokrasi yang kuat, demokrasi yang matang, negara yang identitasnya ditandai oleh nilai-nilai dan hak-hak dasar, dengan kebebasan berekspresi, supremasi hukum, tetapi juga toleransi dalam hidup berdampingan dengan manusia. Serangan kemarin adalah serangan hanya terhadap nilai-nilai ini," tambahnya.

Baca Juga: Bawaslu Tegaskan ASN yang Terlibat dalam Pilkada Serentak 2020 Bisa Dipidana

Orang-orang bersenjata menyerang enam lokasi di Wina tengah pada Senin malam, dimulai di luar sinagog utama. Para saksi menggambarkan orang-orang itu menembaki kerumunan di bar dengan senapan otomatis, karena banyak orang memanfaatkan malam terakhir sebelum jam malam nasional diberlakukan karena Covid-19.

Polisi mengonfirmasi pada hari Selasa bahwa tiga warga sipil, dua pria dan seorang wanita, tewas dalam serangan itu dengan sedikitnya 15 lainnya terluka, termasuk seorang petugas polisi. Selain itu, warga sipil keempat, seorang wanita, telah meninggal.

Polisi menutup sebagian besar pusat bersejarah Wina dalam semalam, mendesak masyarakat untuk berlindung. Banyak yang mengungsi di bar dan hotel, sementara transportasi umum di seluruh kota tua ditutup dan polisi menjelajahi kota.

Baca Juga: Murid dan Orang Tua Alami Stress Selama PJJ, Bamsoet Minta Kemdikbud Evaluasi Secara Menyeluruh

Nehammer mengatakan rumah dari penyerang yang diketahui telah digeledah dan materi video disita. Kepala polisi Wina menolak memberikan perincian lebih lanjut tentang identitas penyerang, dengan alasan potensi bahaya dari penyelidikan tersebut.

Ibukota Austria sejauh ini terhindar dari jenis serangan militan mematikan yang melanda Paris, London, Berlin, dan Brussel, antara lain, dalam beberapa tahun terakhir.***

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah