Network
PR CIREBON - Raja Maha Vajiralongkorn menyebut Thailand sebagai 'tanah kompromi', dalam komentar yang belum pernah terjadi sebelumnya, di mana raja yang dulu tidak bisa didekati itu menyatakan bahwa dia mencintai semua warga Thailand, setelah berbulan-bulan protes yang menyerukan reformasi monarki, Minggu 1 November 2020.
Penguasa berusia 68 tahun itu membuat komentar saat berjalan-jalan di antara ribuan orang yang mengenakan kemeja kuning, warna raja, yang telah menunggu di dekat Istana Agung sambil memegang potret Raja Vajiralongkorn dan Ratu Suthida.
Didekati oleh seorang jurnalis dari Channel 4 News Inggris dan bertanya apa yang akan dia katakan kepada puluhan ribu pengunjuk rasa anti-pemerintah yang telah menyerukan reformasi monarki.
Baca Juga: Presiden Filipina Periksa Daerah Terdampak Topan Goni, 16 Orang Tewas dan 3 Dilaporkan Hilang
“Kami mencintai mereka semua sama rata," kata Raja.
Ditanya apakah ada ruang untuk kompromi, dia menambahkan.
“Thailand adalah tanah kompromi," ujarnya.
Komentar ke media jarang terjadi karena protokol ketat seputar keluarga kerajaan, dan undang-undang pencemaran nama baik yang keras. Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera.
