Anggap PM Thailand Penghalang dan Beban, Partai Oposisi Terbesar Memohon Prayuth Chan-Ocha Mundur

- 26 Oktober 2020, 13:31 WIB
Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha mengeluarkan dekrit keadaan darurat: Partai oposisi terbesar di Thailand meminta Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha untuk mundur dari jabatannya karena dianggap penghalang.
Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha mengeluarkan dekrit keadaan darurat: Partai oposisi terbesar di Thailand meminta Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha untuk mundur dari jabatannya karena dianggap penghalang. / Sanook.com/

PR CIREBON - Partai oposisi terbesar Thailand pada Senin 26 Oktober 2020, meminta Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha untuk mengundurkan diri, ketika parlemen membuka sesi khusus yang dipanggil oleh mantan pemimpin junta untuk membahas protes yang telah terjadi selama berbulan-bulan itu.

Demonstrasi yang dipimpin mahasiswa yang awalnya menuntut pengunduran diri Prayuth, dan konstitusi baru semakin mengalihkan perhatian mereka ke monarki, menyerukan reformasi untuk mengekang kekuasaan Raja Maha Vajiralongkorn.

"Perdana Menteri adalah penghalang dan beban utama negara. Mohon mundur dan semuanya akan berakhir dengan baik," kata Sompong Amornvivat, pemimpin Partai Oposisi Pheu Thai, partai tunggal terbesar di parlemen.

Baca Juga: Mantan Bupati Bogor Terjerat Kasus Korupsi, Sekdes Singasari Ikut Diperiksa KPK

Prayuth menyerukan sesi parlemen minggu ini setelah pemberlakuan tindakan darurat 15 Oktober untuk mengakhiri demonstrasi, termasuk larangan protes, hal ini hanya mengobarkan kemarahan dan membawa puluhan ribu orang ke jalan-jalan di Bangkok.

"Saya yakin bahwa hari ini, terlepas dari pandangan politik kita, semua orang masih mencintai negara ini," kata Prayuth dalam pidato pembukaannya, seperti yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters pada Senin, 26 Oktober 2020.

Tetapi para penentang dan pemimpin protes skeptis bahwa sesi parlemen akan menyelesaikan krisis tersebut. Pendukung Prayuth memiliki kursi mayoritas di parlemen, yang seluruh majelis tingginya dipilih oleh mantan junta.

Baca Juga: 7,60 Persen Masyarakat Indonesia Tidak Percaya Dengan Vaksin Covid

Prayuth merebut kekuasaan pada tahun 2014, menggulingkan Perdana Menteri Pheu Thai terpilih Yingluck Shinawatra, saudara perempuan dari mantan Perdana Menteri Populis Thaksin Shinawatra, yang perjuangannya dengan pembentukan melepaskan lebih dari satu dekade turbulensi.

Halaman:

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x