Komentar Emmanuel Macron Menimbulkan Kemarahan Timur Tengah, Serukan Boikot Barang dari Prancis

- 25 Oktober 2020, 11:36 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron.* /Akun Twitter Resmi Emmanuel Macron @EmmanuelMacron/
Presiden Prancis Emmanuel Macron.* /Akun Twitter Resmi Emmanuel Macron @EmmanuelMacron/ /

Tetapi partai oposisi Front Aksi Islam Yordania meminta presiden Prancis untuk meminta maaf atas komentarnya dan mendesak warga kerajaan untuk memboikot barang-barang Prancis.

Boikot semacam itu sudah berlangsung di Kuwait dan Qatar.

Pemeriksaan Mental

Baca Juga: Mendag: Industri Halal Memiliki Peran Signifikan Atas Performa Positif Neraca Perdagangan Indonesia

Lusinan toko Kuwait memboikot produk Prancis, dengan gambar di media sosial menunjukkan para pekerja mengeluarkan keju olahan Kiri dan Babybel Prancis dari rak.

Di Doha, seorang koresponden AFP melihat para pekerja menanggalkan rak selai St. Dalfour buatan Prancis dan ragi Saf-Instant di cabang jaringan supermarket Al Meera pada hari Sabtu.

Al Meera bersaing dengan jaringan supermarket Prancis, Monoprix dan Carrefour untuk mendapatkan pangsa pasar di sektor grosir Qatar yang menguntungkan.

Baca Juga: Presiden Komite IOC Sebut Olimpiade Bukan ‘Pasar Demonstrasi’: Atlet Melambangkan Nilai Keunggulan

Al Meera dan operator grosir lainnya, Souq Al Baladi, merilis pernyataan Jumat malam yang mengatakan mereka akan menarik produk Prancis dari toko sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Mereka berhenti secara eksplisit menyebut Macron atau mengutip komentarnya, tetapi pernyataan Al Meera mengatakan pelanggan "komentar memandu tindakan kami".

Halaman:

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x