Komentar Emmanuel Macron Menimbulkan Kemarahan Timur Tengah, Serukan Boikot Barang dari Prancis

- 25 Oktober 2020, 11:36 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron.* /Akun Twitter Resmi Emmanuel Macron @EmmanuelMacron/
Presiden Prancis Emmanuel Macron.* /Akun Twitter Resmi Emmanuel Macron @EmmanuelMacron/ /

Tidak ada operator yang menanggapi permintaan komentar AFP.

Baca Juga: Jokowi Sebut Pandemi Covid-19 Jadi Momentum untuk Mereformasi Sistem Kesehatan di Tanah Air

Recep Tayyip Erdogan Presiden Turki dan sekutu utama Qatar pada Sabtu mengecam Macron atas kebijakannya terhadap Muslim, mengatakan bahwa presiden Prancis membutuhkan "pemeriksaan mental." 

"Apa yang bisa dikatakan tentang seorang kepala negara yang memperlakukan jutaan anggota dari kelompok agama yang berbeda seperti ini: pertama-tama, lakukan pemeriksaan mental," kata Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel New Asia. 

Sebelum komentar Macron pada hari Rabu, dia telah memicu reaksi pada awal Oktober ketika dia mengatakan "Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis di seluruh dunia".

Baca Juga: Perjanjian Internasional Tentang Larangan Senjata Nuklir akan Mulai Diberlakukan oleh PBB pada 2021

Nayef Falah Mubarak Al-Hajraf, sekretaris jenderal Dewan Kerjasama Teluk menyebut kata-kata Macron "tidak bertanggung jawab" pada hari Jumat, dan mengatakan mereka akan "meningkatkan penyebaran budaya kebencian".

Pada hari yang sama, Universitas Qatar menulis di Twitter bahwa menyusul "penyalahgunaan yang disengaja terhadap Islam dan simbol-simbolnya", Pekan Budaya Prancis akan ditunda tanpa batas waktu, dalam konteks di mana 2020 adalah tahun budaya Prancis-Qatar.

Banyak orang Yordania telah mengubah profil mereka di Facebook untuk menambahkan pesan "Hormatilah Muhammad, Nabi Allah (Tuhan)".***

Halaman:

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x