Buntut Pembunuhan Seorang Guru, Dua Wanita Muslim Ditusuk Warga Kulit Putih di Prancis

- 22 Oktober 2020, 10:37 WIB
ilustrasi penikaman
ilustrasi penikaman /Google

PR CIREBON – Dua wanita Muslim ditikam berulang kali dan disebut sebagai orang Arab kotor di bawah Menara Eiffel, di tengah meningkatnya ketegangan di Prancis setelah pemenggalan kepala seorang guru yang menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya.

Para korban, yang diidentifikasi hanya dengan nama depan mereka, yakni Kenza dan Amel, mengatakan kepada media Prancis bahwa mereka diserang oleh dua wanita lain setelah mereka meminta kedua wanita tersebut untuk mengendalikan anjing mereka saat berjalan di dekat menara Eiffel.

Jeritan mereka terekam dalam video yang viral di ibu kota Prancis.

Baca Juga: Bentuk Satgas Begal Sepeda, Wakapolres: Bertugas Untuk Pencegahan dan Pengungkapan Pelaku

Kenza ditikam enam kali dan berakhir di rumah sakit setempat dengan paru-paru tertusuk, sementara Amel membutuhkan operasi untuk luka tusukan di tangannya.

“Dua wanita kulit putih, keduanya berusia 22 tahun, telah ditangkap dan ditahan karena dicurigai melakukan percobaan pembunuhan,” tulis laporan akan kasus tersebut, dilansir Pikiranrakyat-Cirebon.com dari New York Post.

Mereka muncul di hadapan hakim pada Rabu, 21 Oktober, waktu setempat.

Baca Juga: Adanya Oknum Polisi Terlibat LGBT, Jadi Bahan Evaluasi di Tubuh Polri

Para korban, yang berasal dari Aljazair, mengatakan mereka berada di taman bersama tujuh kerabat mereka, termasuk empat anak, yang ketakutan oleh anjing pitbull yang dilepaskan di dekatnya.

Mereka diserang setelah meminta kedua wanita pemilik anjing tersebut untuk menjauhkan anjing mereka dari anak-anak.

Akan tetapi, jaksa penuntut mengatakan masih terlalu dini dalam penyelidikan untuk mengklasifikasikan serangan itu sebagai kejahatan rasial.

Baca Juga: Mata Najwa Bahas Satu Tahun Jokowi – Ma’ruf, Irma Suryani Minta Rocky Gerung Berkaca

Saksi mata mengatakan para korban diperintahkan untuk kembali ke negara mereka dan jilbab yang dikenakan salah seorang wanita dirobek.

Serangan itu terjadi pada hari Minggu malam, yakni pada hari yang sama di mana ribuan orang turun ke jalan untuk memberi penghormatan kepada Samuel Paty, guru Prancis yang dipenggal oleh seorang ekstremis di luar sekolahnya di hari Jumat.

Prancis adalah rumah bagi lebih dari 5 juta Muslim, dan masyarakat setempat mengeluhkan peningkatan tajam dalam Islamofobia yang disebabkan oleh tindakan keras pemerintah terhadap masjid dan organisasi Muslim.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x