Tolak Lockdown, Ribuan Warga Israel Protes Meminta Netanyahu Mundur

- 4 Oktober 2020, 14:40 WIB
Ribuan warga Israel menuntut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mundur karena dianggap tersangkut kasus korupsi dan lambat menangani COVID-19 di Yerussalem, belum lama ini. ANTARA FOTO/REUTERS/Ronen Zvulun/pras.
Ribuan warga Israel menuntut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mundur karena dianggap tersangkut kasus korupsi dan lambat menangani COVID-19 di Yerussalem, belum lama ini. ANTARA FOTO/REUTERS/Ronen Zvulun/pras. /

PR CIREBON - Ribuan orang di Israel melakukan protes di seluruh negeri selama 15 minggu berturut-turut, melanggar undang-undang baru yang dimaksudkan untuk mengekang demonstrasi anti pemerintah selama lockdown Covid-19.

Protes yang dilakukan di jalan-jalan pada hari Sabtu dan Minggu, hanya tiga hari setelah parlemen menyetujui dekrit untuk membatasi ruang lingkup demonstrasi semacam itu, para pendemo terus menekan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengundurkan diri karena penanganannya terhadap krisis virus corona, serta tuduhan korupsi yang disangkalnya.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari AlJazeera, Netanyahu diadili karena penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan. Dia membantah melakukan kesalahan yang dituduhkan tersebut.

Baca Juga: Tuding Najwa Shihab Gaduh dan Sudutkan Pemerintah, Dewi Tanjung: Nyari Rating Jangan Begitu Amat

Hukum Israel tidak memaksa seorang perdana menteri untuk mundur setalah didakwa, memicu kemarahan dan protes pada saat negara itu juga sedang bergulat dengan pandemi.

Undang-undang baru tersebut melarang orang Israel mengadakan demonstrasi lebih dari satu kilometer dari rumah mereka dan memaksa jarak sosial yang lebih ketat, sebuah tindakan yang menurut pemerintah ditujukan untuk mengekang infeksi Covid-19.

Baca Juga: Cibiran Publik ke Mobil Dinas TNI Dipakai Warga Sipil, Netizen : Bisa Beli Nasi Uduk, Pinjam Dong

Sebagian besar protes terjadi pada Sabtu malam dan Minggu terbagi menjadi beberapa kelompok kecil dan tersebar di seluruh negeri, ribuan orang berkumpul di Tel Aviv.

Sejumlah kecil pengunjuk rasa bentrok dengan polisi dan mencoba untuk memblokir jalan-jalan kota.

Israel telah menutup sebagian besar ekonominya dan menginstrusikan orang-orang untuk tetap dalam jarak satu kilometer dari rumah mereka bila memungkinkan, sebagai upaya menahan gelombang kedua infeksi virus corona.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x