Tekanan Internasional terhadap Kamp Xinjiang Semakin Meningkat, Tiongkok Luncurkan Buku Putih

- 19 September 2020, 20:32 WIB
Pabrik kapas Xinjiang.*
Pabrik kapas Xinjiang.* //Sourcing Journal/AP

“Buku putih itu hanyalah upaya lain oleh Tiongkok untuk berbohong dan mengelak dari tanggung jawab atas kekejamannya, sama seperti mereka berbohong tentang keberadaan kamp selama lebih dari satu tahun,” tutur Zumretay Arkin dari Kongres Uighur Dunia.

Menurut Zumretay, buku putih itu merujuk pada kemiskinan dan pengangguran di wilayah tersebut, tetapi sebagian besar terjadi karena diskriminasi dari Tiongkok dalam perekrutannya.

Baca Juga: Donald Trump Blokir WeChat dan TikTok di AS, Tiongkok: AS Harus Hentikan Penindasannya

Pemukim etnis Han dianugerahi semua pekerjaan dengan jabatan tinggi di perusahaan besar, sementara orang Uighur dipaksa bekerja di pekerjaan kasar dengan bayaran kecil atau tanpa bayaran.

“Menarik untuk dicatat bahwa buku putih ini diterjemahkan ke dalam setidaknya lima bahasa yang menyiratkan bahwa ini tidak hanya untuk tujuan propaganda internal, tetapi juga tanggapan negara untuk digunakan secara internasional dalam masalah kerja paksa Uighur,” lanjut Zumretay.

Komunitas internasional semakin mendorong kembali tindakan Tiongkok di Xinjiang dan di Hong Kong, dengan sanksi dan pemutusan hubungan perdagangan.

Pada bulan Juli, sebuah koalisi kelompok hak asasi manusia mengatakan sebanyak satu dari lima produk kapas yang dijual di seluruh dunia terkait dengan program kerja paksa Xinjiang. Pada Selasa, 15 September lalu, raksasa pakaian Swedia H&M mengatakan akan menghentikan secara bertahap kesepakatan bisnisnya dengan produsen Xinjiang sampai mereka mendapatkan kejelasan lebih lanjut seputar tuduhan kerja paksa.***

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x