Sebagai informasi, lansiran Media Prancis melaporkan bahwa Cocq adalah mantan tukang ledeng berusia 57 tahun yang menderita penyakit degeneratif jangka panjang dan tidak dapat disembuhkan.
Dalam pengakuannya, Cocq mengatakan telah hidup dalam kesakitan selama 34 tahun dan setelah beberapa operasi, sehingga dia lebih memilih untuk mati.
Lebih dari itu, Cocq telah merencanakan akan menyiarkan langsung akhir hidupnya yang dia harapkan akan terjadi dalam beberapa hari setelah keputusannya menghentikan semua asupan makanan, cairan, dan obat-obatan.
Baca Juga: Banyak Orang Salah Paham Program Kemenag, Ditjen: Penceramah Bersertifikat Tidak Ada Konsekuensi
Hanya saja, sebuah pesan hari Sabtu di akun Cocq mengatakan bahwa Facebook telah memblokir unggahan videonya hingga hari Selasa depan.
Saat dikonfirmasi, Facebook menyatakan hatinya tertuju pada Alain Cocq dengan situasi menyedihkan yang menimpanya.
"Hati kami tertuju pada Alain Cocq dan mereka yang terpengaruh oleh situasi menyedihkan ini," tulis dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Jurus dr Tirta Tumpas Covid-19 di Pelosok Indonesia, Kearifan Lokal Bisa Turunkan Angka Positif
Meski Facebook mengakui menghormati keputusan Cocq, tetapi mereka memilih mencegah siaran langsung Alain Cocq karena adanya unsur penggambaran tindak upaya bunuh diri.
"Meskipun kami menghormati keputusannya untuk menarik perhatian ke masalah yang kompleks dan rumit ini, berdasarkan panduan para ahli, kami telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah Alain melakukan siaran langsung, karena kami tidak mengizinkan penggambaran tentang upaya bunuh diri." demikian pernyataan resmi Facebook.***