Sempat Tembak Mati 2 Pejuang Taliban, Gadis Afghanistan Mengaku Bangga dan Siap Bertarung Lagi

- 23 Juli 2020, 07:16 WIB
Gul dan AK-47 warisan keluarga: Melihat orang tua dieksekusi hingga meninggal dunia di depan rumahnya sendiri, gadis Afghanistan bunuh pasukan Taliban dengan AK-47.
Gul dan AK-47 warisan keluarga: Melihat orang tua dieksekusi hingga meninggal dunia di depan rumahnya sendiri, gadis Afghanistan bunuh pasukan Taliban dengan AK-47. /Twitter via Arabnews

PR CIREBON - Seorang gadis Afghanistan bernama Qamar Gul (15) menembak mati dua pejuang Taliban dengan senjata AK-47 yang membunuh kedua orang tuanya.

Pada Rabu, 22 Juli 2020 ia mengaku siap untuk menghadapi pemberontak lain yang mungkin mencoba untuk menyerangnya.

 

"Saya tidak lagi takut pada mereka dan saya siap melawan mereka lagi," kata Gul kepada AFP melalui telepon dari rumah seorang kerabat.

Baca Juga: Terlihat Menyedihkan, Burung Camar Terlilit Sampah Masker hingga Memar dan Sulit Terbang

Gul menceritakan kembali kejadian pada malam ketika Taliban tiba di rumahnya. Ia tertidur di kamarnya bersama saudara lelakinya yang berusia 12 tahun ketika dia mendengar suara lelaki mendorong pintu rumah mereka.

"Ibuku berlari untuk menghentikan mereka, tetapi pada saat itu mereka sudah mendobrak pintu," kata Gul.

Menurut Gul, Taliban langsung membawa ayah dan ibunya ke luar dan menembak mereka beberapa kali dan mengaku ketakutan.

Baca Juga: Fakta Menarik Park Jihoon, Second Leader TREASURE yang Penuh Pesona dan Happy Virus Tak Terduga

Namun, beberapa saat kemudian Gul justru diliputi kemarahan dan segera mengambil senjata miliknya.

"Aku mengambil pistol yang kami punya di rumah, pergi ke pintu dan menembak mereka".

Gul berkata bahwa saudaranya membantu ketika salah satu pemberontak, yang tampaknya adalah pemimpin kelompok itu, mencoba membalas tembakan.

Baca Juga: Ridwan Kamil Akui Sultan Kasepuhan Cirebon Sering Beri Nasihat: Akhlaknya Harus Menjadi Inspirasi

"Saudaraku mengambil pistol dari saya dan memukul (menembak) dia. Pejuang melarikan diri terluka, hanya untuk kembali lagi nanti," kata Gul.

Pada saat itu, beberapa penduduk desa dan milisi pro-pemerintah telah tiba di rumah. Taliban akhirnya melarikan diri setelah baku tembak panjang.

Sementara itu, The New York Times melaporkan pada hari Rabu bahwa pembunuhan di rumah Gul juga melibatkan perselisihan keluarga - dan bahwa salah satu penyerang adalah suami Gul sendiri.

Baca Juga: Sidik Jari Editor Metro TV Ditemukan di Pisau, Benarkah Ada Kemungkinan Yodi Prabowo Bunuh Diri?

Mengutip kerabat Gul dan pejabat setempat, mengatakan dia mencari "kepulangan paksa" setelah berselisih dengan keluarganya.

Para pejabat mengatakan kepada AFP bahwa Taliban datang untuk membunuh ayah Gul, yang merupakan kepala desa, karena ia mendukung pemerintah.

Para pemberontak secara teratur membunuh penduduk desa yang mereka curigai sebagai informan bagi pemerintah atau pasukan keamanan.

Baca Juga: Survei Elektabilitas Calon Presiden: Prabowo Calon Terkuat Disusul Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil

Distrik Taywara, tempat desa Gul berada, adalah daerah terpencil dengan komunikasi sporadis dan tempat bentrokan hampir setiap hari antara pasukan pemerintah dan Taliban.

Gul mengatakan ayahnya telah mengajarinya cara menembak senapan serbu AK-47.

"Aku bangga aku membunuh pembunuh orang tuaku. Saya membunuh mereka karena mereka membunuh orang tua saya, dan juga karena saya tahu mereka akan datang untuk saya dan adik lelaki saya," ujarnya.

Baca Juga: Sengaja Berdiri di Lintasan Kereta untuk Bunuh Diri, Seorang Pria Justru Selamat Setelah Terpental

Gul menyesal dia tidak bisa mengucapkan selamat tinggal kepada ibu dan ayahnya.

"Setelah saya membunuh kedua Taliban, saya pergi untuk berbicara dengan orang tua saya, tetapi mereka tidak bernafas.

"Aku merasa sedih, aku tidak bisa berbicara dengan mereka untuk terakhir kalinya," ujarnya.

Warga Afghanistan membanjiri media sosial untuk memuji Gul dan foto dia mengenakan jilbab seraya memegang AK-47 telah dibagikan secara luas.

Baca Juga: Hiburan Malam Didesak untuk Dibuka Kembali, Jakarta Diminta Berkaca pada Kasus 'Itaewon' di Korsel

Ratusan orang telah meminta pemerintah untuk melindungi Gul dan keluarganya.

"Saya menuntut presiden untuk membantu memindahkannya ke tempat yang aman karena keamanannya dan keluarganya berisiko," tulis aktivis hak-hak perempuan terkemuka dan mantan anggota parlemen Fawzia Koofi menulis di Facebook.

Presiden Ashraf Ghani juga memuji Gul karena "membela keluarganya melawan musuh yang kejam", kata juru bicaranya Sediq Sediqqi kepada AFP.

Seorang juru bicara Taliban telah mengkonfirmasi operasi yang terjadi di daerah serangan itu, tetapi membantah bahwa salah satu pejuang kelompok itu telah dibunuh oleh seorang wanita.***

 

Editor: Nur Annisa

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x