Setelah Tembak Mati Puluhan Orang dalam Peristiwa Bersenjata, Suasana Afghanistan Mencekam

- 9 Maret 2020, 13:39 WIB
Suasana di Kabul, Afganistan mencekam pasca penembakan yang menewaskan 32 orang.
Suasana di Kabul, Afganistan mencekam pasca penembakan yang menewaskan 32 orang. //Twitter/@AJENews

PIKIRAN RAKYAT - Tiga orang di Kabul, Afghanistan ditembak mati sejumlah orang bersenjata tak dikenal pada Minggu 9 Maret 2020. Salah satu dari tiga orang tersebut merupakan seorang anggota dewan provinsi di wilayah timur Provinsi Logar.

Dilaporkan Reuters dan Media Tiongkok, kejadian ini menandai risiko kekerasan yang terus berlangsung sekalipun ada usaha-usaha yang dipimpin Amerika Serikat untuk merundingkan perdamaian dengan pemberontak Taliban.

"Anggota dewan Provinsi Logar, Naser Ghairat bersama dua pengawalnya terbunuh. Sedangkan sopirnya terluka," juru bicara kepolisian Kabul Ferdaus Faramarz memberikan keterangan kepada media.

Baca Juga: Super Junior Gagal Konser di Jepang Karena Virus Corona, Panitia akan Tinjau ulang Jadwal

Penembakan senjata tersebut terjadi di lingkungan Sayid Noor Mohammad Shah Mina. Orang-orang bersenjata itu kemudian melarikan diri dari tempat kejadian setelah serangan di Distrik Polisi 8, sisi tenggara Kabul.

Kabul, ibu kota Afghanistan itu, sudah mengalami tindak kekerasan selama beberapa hari kebelakang.

Pada Jumat, diketahui ada 32 warga sipil terbunuh. Sekitar 180 terluka setelah dua orang bersenjata melepaskan tembakan pada sebuah upacara yang menandai ulang tahun kematian Abdul Ali Mazari, pemimpin Shia yang terbunuh.

Baca Juga: Wilayah Italia Utara Diisolasi dan Dibatasi, KBRI Imbau 1.239 WNI untuk Tetap Tenang

Tim investigasi telah dikirimkan untuk penelusuran insiden tersebut. Serangan penembakan yang terjadi Minggu diduga merupakan serangkaian serangan terbaru yang ditargetkan di negara itu.

Pada hari Sabtu, pejabat resmi dan aktivis masyarakat sipil Hamza Ghafari ditembak mati di kota Ghazni, ibukota provinsi tetangga Ghazni.

Lebih dari 3.400 warga sipil tewas dan lebih dari 6.900 lainnya terluka dalam insiden terkait konflik pada 2019 tersebut.

Baca Juga: Panggil Tiga Pemain Piala Soeratin, Bima Sakti: Mereka yang Terbaik dan Sesuai dengan Kebutuhan Tim

Presiden Ahsraf Ghani pada Minggu menunjuk satu delegasi untuk menyelidiki apa yang dia lukiskan sebagai sebuah "serangan teroris" pada upacara di Kabul, kata Sediq Sediqqi, juru bicara istana kepresidenan.

Serangan berupa pembunuhan, pembantaian, dan kejahatan dengan kekerasan menjadi masalah yang tumbuh di Afghanistan beberapa tahun belakangan, yang diperburuk oleh pertarungan ekonomi negara itu.

Baca Juga: Catatan Positif Persib yang Telah Menorehkan Prestasi untuk Dua Pekan Pertandingan Liga I 2020

Noor Ahmad, sopir taksi yang berusia 37 tahun di Kabul mengatakan, kejadian yang tengah terjadi di Kabul ini sangatlah mengerikan baginya.

"Kabul menjadi sebuah kota tanpa hukum dan tatanan, siapa pun dapat melakukan apa pun yang mereka ingin lakukan, dan ini sangat mengerikan," ujarnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: REUTERS China News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x