Melemahkan Kedaulatan Negara Asia Tenggara, Tiongkok dan AS Jadikan Myanmar sebagai Medan Tempur

- 20 Juli 2020, 06:58 WIB
BENDERA Amerika Serikat dan Tiongkok.*
BENDERA Amerika Serikat dan Tiongkok.* /AFP/Jewel Samad/AFP

"Inilah bagaimana kedaulatan modern sering hilang. Bukan melalui aksi nyata dan terbuka, tetapi lewat kaskade yang lebih kecil yang mengarah pada erosi lambat seiring berjalannya waktu," kata Kedutaan Besar AS seperti dikutip Reuters.

Tiongkk pun merespons dengan mengatakan, pernyataan itu menunjukkan sikap 'anggur asam' AS terhadap 'hubungan Tiongkok-Myanmar yang berkembang'.

Baca Juga: Abadikan Ashraf Sinclair dalam Lagu, BCL Rilis '12 Tahun Terindah' Jadi Awal Kembali ke Dunia Musik

Tiongkok menyatakan, pernyataan tersebut merupakan "lelucon lain dalam tur global oleh pihak berwenang AS untuk mengalihkan perhatian pada masalah-masalah domestik dan mencari keegoisan keuntungan politik".

"AS pertama-tama harus melihat ke cermin untuk melihat, apakah masih terlihat seperti negara besar sekarang," ujar Kedutaan Besar Tiongkok.

Myanmar semakin menjadi medan pertempuran bagi pengaruh AS dan Tiongkok sejak hubungan antara pemerintah yang dipimpin oleh pemenang Nobel Aung San Suu Kyi dan Barat menjadi tegang karena perlakuannya terhadap minoritas Muslim Rohingya.

Baca Juga: Munculkan Dugaan Baru, Adanya Bolongan dalam Baju dan Jaket Yodi Prabowo saat Jasad Masuk Labfor

Penulis dan sejarawan Myanmar Thant Myint-U mengatakan kepada Reuters melalui e-mail, meskipun negara itu memiliki nilai ekonomi yang bisa para pesaing abaikan, kepentingan strategisnya sebagai jembatan antara daratan Tiongkok dan Teluk Benggala sulit untuk dikesampingkan.

"Naluri Myanmar sejak kemerdekaan pada 1948 adalah berusaha berteman dengan semua orang, tetapi tidak jelas, apakah itu akan tetap mungkin, dalam periode persaingan adikuasa (AS dan Tiongkok) yang semakin meningkat.

"Beratnya revolusi industri raksasa Tiongkok sudah mengubah Myanmar. Jika proyek infrastruktur multi-miliar dollar ditambahkan sebagai campuran, perbatasan antara kedua negara (Tiongkok-Myanmar) akan menjadi semakin sulit dilihat," ujar Thant.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x