Kasus virus corona pertama dilaporkan di Tiongkok pada awal Januari dan butuh tiga bulan untuk mencapai satu juta kasus.
Dan, hanya perlu lima hari untuk mendaki menjadi lebih dari 13 juta kasus dari 12 juta yang tercatat pada 8 Juli lalu.
Baca Juga: Lagunya Pernah Dinotis Cho Seung Youn, Kini Lagu Ardhito Pramono Masuk Jajaran Playlist Milik V BTS
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kasus virus corona sudah tiga kali lipat dari penyakit influenza parah yang tercatat setiap tahun.
Sejauh ini, ada lebih dari 568.500 kematian akibat virus corona, dalam kisaran yang sama dengan jumlah kematian influenza tahunan yang dilaporkan di seluruh dunia.
Penghitungan Reuters, berdasarkan laporan pemerintah, menunjukkan, laju penyebaran virus corona saat ini tercepat di Amerika Latin. Kawasan ini mencatat lebih dari setengah infeksi dan kematian dunia.
Baca Juga: Singkap Kasus Pembunuhan Yodi Prabowo, Polisi Telah Periksa CCTV untuk Temukan Petunjuk Baru
Amerika Serikat melaporkan rekor global kenaikan harian dengan 69.070 kasus baru pada 10 Juli. Di Brasil, 1,86 juta orang positif virus corona termasuk Presiden Jair Bolsonaro, dan lebih dari 72.000 orang meninggal.
India, negara dengan jumlah infeksi tertinggi ketiga, rata-rata menorehkan 23.000 infeksi baru setiap hari sejak awal Juli.
Di negara-negara dengan kapasitas pengujian terbatas, jumlah kasus hanya mencerminkan sebagian dari total infeksi. Sementara itu, para ahli mengatakan, data resmi kemungkinan kurang mewakili angka infeksi dan kematian.***