Tepatnya, Perdana Menteri Negara Bagian Victoria, Daniel Andrews menyesalkan adanya klaster hotel itu karena mereka harus menggelar penyelidikan dengan anggaran yang tak sedikit.
Baca Juga: Menyamar Selama Setahun, Polres Cimahi Ungkap Kebun Ganja Seluas 1 Ha dengan 4 Kali Panen di Lembang
Menurut kabarnya, Pemerintah setempat harus mengeluarkan dana penyelidikan hingga 3 juta dollar AS atau sekitar Rp 43,1 miliar.
Bahkan, Andrews mencatat adanya 31 kasus baru yang berasal dari dua hotel di wilayah Melbourne pada Kamis, 2 Juli 2020.
"Apa yang terjadi benar-benar tidak masuk akal. Kita wajib tahu persis apa yang sebenarnya ," tegas Andrews.
Baca Juga: Mikro Droplet Covid-19 Lebih Berbahaya dan Tak Bisa Dicegah Faceshield, Yuri: Masker, Lebih Baik
Sementara itu, hasil sementara dari penyelidikan dilakukan mengungkapkan pengakuan para staf hotel terkait terjadinya hubungan badan dengan sejumlah tamu dan mereka siap mengarantina diri.
Hanya saja, Andrews tak puas dan menuntut pihak berwenang segera memroses manajemen hotel secara hukum.
"Kami mendesak pihak berwenang memroses manajemen hotel secara hukum," pungkas Andrews.***